Lihat ke Halaman Asli

Didi Kurniadinata

Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Mengapa Kita Lebih Suka Berbicara Ketimbang Mendengar?

Diperbarui: 21 September 2024   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Credit to Psychology Today

Waktu cepat berlalu ketika Anda berbicara dan melambat ketika Anda mendengarkan (Mark Goulston, M.D)

Penulis membahas tentang Mendengar Aktif pada artikel sebelumnya, tentunya hal tersebut ditujukan untuk orang-orang yang sulit mendengar dan lebih suka berbicara. Tentu ada beberapa sebab mengapa berbicara masih mendominasi ketimbang mendengarkan.

Seseorang tetap ingin berbicara karena memerlukan perhatian dan persetujuan. Mereka percaya bawa dengan berbicara maka mereka akan mendapatkan apa yang inginkan.

Gaulston dalam postingannya di situs Psychology Today tahun 2013 bercerita tentang perjalanannya sewaktu kembali dari naik gunung bertiga dengan 2 temannya.

Di jalan ketika turun gunung, dia mengatakan kepada temannya,"Kamu nyadar nggak kalau perjalanan kita waktu naik terasa lebih lama daripada ketika kita turun barusan?"

Salah satu dari temannya yang suka bercanda, melihat ke Gaulston berkata sambil senyum,"Itu karena kamu terus-terusan ngomong waktu turun gunung tadi!"

Bayangkan kalau kita itu semacam modem yang agak kelamaan dipakainya sehingga kesulitan untuk kirim data  baik ke dalam maupun ke luar modem itu atau biasa kita sebut hang.

Dalam keadaan itu kita biasanya mematikan modem itu, biar yakin kabel datanya dilepas dulu, tunggu beberapa detik, barulah sambungkan kembali dan nyalakan modem tersebut. Nah barangkali otak kita seperti itu.

Salah satu alasan mengapa kita sering lebih suka berbicara ketimbang mendengarkan adalah karena kepala kita sering penuh dengan beragam hal dan ketika terlalu penuh kita perlu mengeluarkannya agar tidak overloaded.

Namun otak kita juga punya semacam kompartemen atau bidang-bidang yang isinya berbeda-beda. Untuk satu bidang yang masih kosong kita tidak berbicara pun tidak perlu, namun untuk bidang yang hampir penuh, perlu ada yang dijelaskan dengan kata-kata kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline