Lihat ke Halaman Asli

Didi Kurniadinata

Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Team Building #2: Apa & Mengapa - Nobody's Perfect but a Team Can Be...

Diperbarui: 6 Mei 2024   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

credit to es-cultura Eventos

Apa & Mengapa Team Building?

Di dalam suatu kegiatan pelatihan, setiap peserta dilatih untuk berinteraksi dalam menciptakan rasa saling ketergantungan satu sama lain; berbagi wewenang dan tanggungjawab; mendorong kinerja bersama; bekerja sama dengan upaya sungguh-sungguh meraih tujuan yang sama dan berbagi kepuasan bersama ketika berhasil. Meminjam frase dari Meredith Belbin yang menyatakan Nobody's Perfect but a Team can be .... Tak ada seorangpun yang sempurna, namun suatu tim mungkin bisa sempurna, suatu tim mengedepankan kebersamaan dari setiap anggota timnya. 

Suatu tim ternyata bernilai lebih dari hanya suatu kumpulan orang. Karena ketika kumpulan orang tersebut memiliki komitmen bersama, yang menciptakan sinergi, maka tim  mampu menghasilkan kinerja yang jauh lebih tinggi ketimbang tingkat kinerja dari setiap individu yang digabungkan begitu saja menjadi sekumpulan orang.

Suatu Lembaga Penelitian dan Pengembangan (litbang) bidang migas milik Pemerintah memiliki banyak bidang-bidang riset dan pengembangan yang berbeda-beda, dengan cakupan tugas beragam pula. Mulai dari Ekplorasi, Eksploitasi, Proses dan Teknogas. Para periset bekerja sesuai dengan bidang masing-masing dan memiliki rasa bangga terhadap bidang risetnya sendiri. Pimpinan lembaga menyadari bahwa meskipun lembaga memiliki beragam bidang yang berbeda-beda, namun tujuannya harus satu yaitu memajukan lembaga tersebut.

Lembaga tersebut memiliki hubungan dengan lembaga swasta dalam melakukan pekerjaan risetnya dan masuk dalam skema PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Menariknya setiap bagian memiliki hubungan langsung dengan klien masing masing. Karena cakupan Migas terinterkoneksi satu bidang dengan bidang lainnya, sering terjadi satu klien diurus oleh dua bagian dengan perlakuan yang tidak sama. Semestinya satu klien dikelola oleh satu bidang saja atau melalui satu pintu, agar tidak terjadi hal yang kurang pas. Contohnya, ketika satu klien mendapatkan surat penawaran kerjasama dari dua unit yang berbeda dengan isi yang berbeda atau serupa. Karena hal inilah Pimpinan merasa bahwa lembaga tersebut memerlukan suatu upaya khusus untuk mengatasi situasi yang kurang positif tersebut.

Pimpinan lembaga tersebut ingin agar seluruh pegawai bekerja dengan satu tujuan, artinya meski mereka bekerja pada unit yang berbeda-beda, namun ketika bekerja, tujuan di kepala masing-masing harus sama, yaitu untuk kemajuan organisasi secara keseluruhan, bukan demi pribadi ataupun demi kebaikan unitnya sendiri. Upaya untuk membuat para pegawainya memiliki tujuan yang sama adalah melalui salah satunya pelatihan team building.

Untuk merancang program dalam memenuhi kebutuhan pelatihan team building tersebut, penulis bertemu dan mewawancara Pimpinan lembaga tentang aspek-aspek strategis yang menjadi arah organisasi, di antaranya Visi dan Misi organisasi. Informasi tentang Visi Misi akan sangat penting sebagai pusat perhatian ketika pelatihan dilaksanakan. Seterusnya dicatat tentang permasalahan lain yang memerlukan perhatian khusus dan harus dimunculkan dalam Pelatihan.

Identifikasi akan kebutuhan team building tersebut menjadi nilai tambah dan titik awal dari kemajuan suatu organisasi serta merupakan proses dari TNA (Training Needs Analysis) atau Analisis Kebutuhan Pelatihan. Melalui TNA ini dirumuskanlah materi pelatihan Team Buikding tersebut.

Manfaat Team Building

credit to FPSG

Sebelum membahas mengenai materi pelatihan, baik untuk memahami dulu beberapa manfaat dari kegiatan team building melalui sesi pelatihan sebagai berikut: 

Memfasilitasi komunikasi, Keceriaan dan Semangat Tim

Didapatkan melalui kegiatan-kegiatan dalam pelatihan yang mendorong komunikasi terbuka dan interaksi positif. Latihan berkomunikasi yang baik secara menyeluruh akan membantu penyelesaian pekerjaan atau tugas di kantor. Keceriaan akan dibangun dengan aktivitas pelatihan yang menyenangkan dan memperkuat semangat kerjasama tim

Memotivasi, Meningkatkan Kinerja Tim dan Menikmati Keberhasilan Bersama

Kegiatan pelatihan yang menyenangkan akan memotivasi peserta untuk mau bekerjasama serta menyampaikan pandangan atau pendapat terhadap suatu hal. Di samping itu pelatihan team building juga memberikan motivasi untuk berhasil menghadapi tantangan dalam hidup dan pekerjaannya, dan secara menakjubkan meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.

Yang juga biasanya dirasakan oleh peserta pelatihan adalah excitement atau perasaan luar biasa senang dan tertantang untuk bersaing dalam kegiatan di dalam pelatihan. Perasaan menang atau berhasil bersama-sama menjadi salah satu aspek yang penting dinikmati semasa pelatihan dan kelak akan menjadi aspek penting untuk diraih ketika kembali bekerja.

Meningkatkan Kreatifitas dan Semangat Berkompetisi

Dalam pelatihan team building terdapat kegiatan-kegiatan yang memberikan peluang bagi peserta untuk menghadapi atau bergerak dalam suatu situasi yang tidak biasa mereka lakukan dalam pekerjaan kantor sehari-hari. Bekerjasama dalam kelompok yang berbeda dari yang mereka alami sehari hari akan memicu kreatifitas dan pemikiran-pemikiran yang baru serta segar, yang akan menjadi modal yang baik ketika meraka kembali bekerja setelah pelatihan.

Semangat berkompetisi untuk menjadi yang terbaik secara bersama sama menjadi salah satu pemicu bagi peningkatan produkyivitas ketika dalam kegiatan maupun ketika kembali bekerja.

Mengembangkan Kecakapan Pemecahan Masalah

Pelatihan mengembangkan pola di mana dalam tim mereka dihadapkan pada situasi yang mengharuskan berpikir secara rasional dan strategis. Latihan dalam menentukan cara dan mengeksekusi rencana kerja akan membantu ketika mereka menghadapi permasalahan di dunia yang nyata atau ketika suatu krisis terjadi.

Membuka  Tirai Penghalang

Team  building meningkatkan faktor rasa saling percaya diantara peserta pelatihan. Dalam situasi sesunguhnya kadang timbul kekakuan di antara pegawai terkait jabatan dan tingkat tanggungjawab. Di dalam pelatihan team building, kesenjangan tersebut akan dikurangi dan bukan tidak mungkin dihilangkan, karena dalam latihan ada peluang setiap orang menjadi kolega ketimbang menjadi atasan dan bawahan. Tirai penghalang yang bersifat psikologis antara atasan dan bawahan yang intensitasnya dikurangi dalam pelatihan akan dapat meningkatkan moral pegawai.

Memahami Diri Sendiri dan Orang Lain

credit to prezi

Yang membantu aspek-aspek 1 sampai 5 berjalan dengan baik adalah karena adanya kesempatan dan sesi yang membantu peserta memahami siapa dirinya dan memahami orang lain. Dalam suasana kerja sesungguhnya mungkin mereka adalah atasan, bawahan atau kolega. Pemahaman diri sendiri dan orang lain dalam banyak kesempatan membantu efektivitas kinerja dari pegawai ketika mereka bekerja kembali di dunia nyata. Dengan saling memahami, sebagai salah satu tujuan utama, maka setiap orang akan saling menghargai terhadap kekhasan setiap orang. Di samping itu, pelatihan juga akan mengurangi aspek-aspek yang bersifat penilaian berdasarkan perasaan atau judgmental terhadap diri seorang dan akan membantu untuk lebih fokus kepada apa yang dikerjakan.

Aspek pemahaman tentang diri sendiri dan orang lain merupakan salah satu hal paling menarik dalam pelatihan team building, terutama bagi mereka yang dalam keseharian tugasnya cenderung lebih fokus kepada apa yang dikerjakan dan bukan siapa. Dari catatan penulis, para Peneliti bidang migas yang mengikuti pelatihan team building sering terpana dengan aspek karakter masing-masing dan juga preferensi peran mereka dalam bekerjasama. Namun untuk peserta yang bukan dari bidang seperti para penelitipun, yang dalam pekerjaannya berurusan dengan hal-hal kemanusiaan, aspek pemahaman sifat atau karakter pribadi dengan pilihan peran dalam bekerjasama tetap sangat menarik dan menggelitik. Mereka menyampaikan rasa senang dan bermanfaatnya pelatihan team building dikaitkan dengan pengetahuan dan kemampuan mereka mengelola diri sendiri dan memahami orang lain.

Membuka Potensi Tersembunyi

credit to hipwee

Kegiatan-kegiatan di dalam pelatihan team building seperti diskusi kelompok, pelaksanaan simulasi kegiatan, pemecahan masalah dengan aspek-aspek kompetisi, nilai-nilai kebersamaan dan kinerja kelompok, sering memunculkan potensi-potensi tersembunyi peserta pelatihan yang sebelumnya tidak disadari dan tidak terlihat.

Misalnya dalam kegiatan simulasi Broken Square peserta yang biasanya pendiam ternyata memiliki kemampuan dalam menata potongan-potongan puzzle dan mampu memberikan pengarahan kepada timnya untuk menjalankan stretegi agar timnya bisa berhasil lebih cepat dari tim lainnya. Atau peserta yang biasanya tidak suka menampilkan dirinya, ketika sesi presentasi kelompok, dia malah yang maju menyampaikan hasil kerja kelompoknya dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari tim lainnya. Itu semua karena potensi tersembunyi peserta dapat tergali melalui aktivitas-aktivitas dalam kegiatan di dalam pelatihan.

Demikian manfaat dari Team Building yang jelas besar pengaruhnya terhadap kinerja tim dan memberikan hasil yang lebih tinggi dari perkiraan awal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline