Lihat ke Halaman Asli

Didi Kurniadinata

Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Lelaki Buta dan Praktisi Periklanan

Diperbarui: 19 April 2024   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

credit to 123RF

Sekitar jam 9 pagi, seorang lelaki tua yang buta duduk di sudut jalan yang sibuk, menengadahkan tangannya dengan harapan ada yang bersedekah. Ada tulisan di karton di dekatnya, ‘ Saya buta, tolonglah...’ Di depannya ada kaleng kosong untuk orang yang lewat memberikan sedekahnya.

Sudah menjelang sore. Tidak ada seorang pun yang memberinya uang.

Seorang praktisi periklanan berjalan melewatinya dan melihat orang buta itu dengan tulisan di karton dan ada kaleng yang yang kosong. Dia juga melihat banyak orang yang lewat, namun sama sekali tidak tergerak, apalagi berhenti untuk memberikan uang.

Praktisi periklanan itu mengambil spidol tebal dari sakunya, meminta ijin kepada lelaki tua yang buta itu untuk membalik lembaran karton itu dari belakang ke depan, dan menulis ulang karton itu, lalu melanjutkan perjalanannya.

Segera, setelah itu orang-orang mulai memasukkan uang ke dalam kaleng yang tadinya kosong itu.

Setelah beberapa saat, ketika menyadari kalengnya penuh, lelaki tua yang buta itu merasa penasaran dan meminta seorang yang lewat untuk  untuk menceritakan kepadanya apa yang tertulis di karton itu.

credit to Profound Talent

Orang itu lalu membacakan yang tertulis di karton itu, "'ini hari yang indah. Anda bisa melihatnya. Saya tidak bisa...,"

Insights

Cerita yang menggugah karena menggoda kita untuk memilih jenis kata atau diksi yang tepat ketika kita berkomunikasi dengan siapapun. Pilihan kata dan kalimat yang pas, sesuai dengan niat/tujuan, akan menggugah dan menggerakan seseorang untuk berbuat sesuatu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline