Sifat/Karakter Dasar
Setiap orang memiliki sifat dasar, serupa dengan DNA (Deoxyribonucleic acid) yang khas dan melekat padanya sejak dia dilahirkan. Sifat dasar tersebut ditampilkan melalui cara berjalan, cara berpakaian, cara memandang, cara berbicara, memutuskan sesuatu dari segi ketepatan dan kecepatannya termasuk bagaimana seseorang memandang dunia. Banyak ahli yang mencoba memetakan tipologi orang dengan beragam cara dan fokus pembedanya.
Secara umum orang dikategorikan ke dalam 2, 4 sampai dengan 16 kategori. Untuk yang 4 kategori, sesungguhnya itu adalah klasifikasi dasar. Kombinasi dari 4 faktor tersebut menjadikan kategori sampai 16 atau lebih. Namun sebagai dasar pembelajaran, memahami 4 tipologi merupakan sesuatu yang diperlukan sebelum mempelajari secara lebih detail.
Seorang ahli bidang perilaku organisasi (organisational behaviour) kelahiran Inggris yaitu Charles Handy (92 tahun, lahir 1932) menggunakan dewa-dewa Yunani sebagai alat untuk menentukan 4 tipologi manusia.
Menurut Charles Handy, ada empat nama dewa utama yang disimbolkan sebagai ciri kepribadian manusia, yaitu Zeus, Apollo, Athena dan Dionysus. Zeus adalah rajanya para dewa; Apollo adalah dewa keseimbangan, keteraturan dan nalar; Athena adalah dewi kepahlawanan dan Dionysus adalah dewa kebebasan individu.
Keempat tipologi ini menjadi dasar bagi pembahasan aspek-aspek sifat dasar manusia termasuk aspek kepemimpinannya. Sekarang kita coba dalami secara deskriptif karakter spesifik dari setiap tokoh tersebut.
Zeus
Seseorang dengan kepribadian Zeus biasanya menyukai wewenang atau kekuasaan. Dia impulsif dan suka mengendalikan orang lain melalui wewenang yang dia miliki, janji ataupun kekuatan fisik. Bagi Michael Maccoby, antropolog yang berasal dari Amerika, seorang Zeus adalah jungle fighter yang memiliki hasrat maupun kekuatan dan berani mengambil resiko secara sendirian.
Dalam rapat, seorang Zeus biasanya berbicara tegas, trengginas, to the point dan membuat keputusan yang cepat, meski bukan berarti selalu tepat. Bila harus berpidato, dia tidak suka melakukan latihan atau ditulis untuk dibacakan. Cukup baginya membuat atau dibuatkan catatan kecil berupa butir-butir isi pidato yang penting.
Seorang Zeus suka mendelegasikan wewenang kepada orang yang dia percayai, dan dia mudah mempercayai seseorang. Sedikit kesalahan dalam menjalankan perintah atau keinginannya tidaklah terlalu masalah. Tetapi jika kepercayaannya berulang dilanggar oleh orang yang sebelumnya dipercaya, maka sulit bagi seorang Zeus untuk mempercayainya kembali.
Apollo