Lihat ke Halaman Asli

Diday Tea

Pekerja Migran Indonesia, Penulis di Qatar.

Kegigihan adalah Bentuk Syukur

Diperbarui: 10 April 2022   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Diday Tea

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
(QS Ibrahim [14]: 7).

*
           Bayangkan jika suatu waktu kita diberi uang oleh orang tua kita 30 juta rupiah untuk membeli handphone yang terbaru dan tercanggih.

           Tapi ternyata kita malah membeli handphone yang berharga hanya satu juta, lalu  sisa yang dua puluh sembilan juta kita buang begitu saja ke tong sampah.

           Dengan berbuat seperti itu, tentunya kita  sudah menjadi orang yang tidak pandai berterima kasih dan melakukan tindakan yang (maaf) kurang ajar, karena tidak menghargai dan mensyukuri pemberian orang tua kita.

Begitu juga di dalam hidup ini.

Allah sudah memberikan fasilitas dan potensi yang sangat lengkap untuk kita bisa melakukan dan mencapai banyak hal yang luar biasa.
Baik duniawi atau ibadah.

Imam Ghazali menyebutkan, syukur itu tersusun dari tiga hal, yaitu ilmu, hal (keadaan), dan amal (perbuatan).

 Ilmunya adalah dengan menyadari bahwa kenikmatan yang diterimanya itu semata-mata dari Allah SWT.
Keadaannya adalah menyatakan kegembiraan karena memperoleh kenikmatan.

Amalnya adalah menunaikan sesuatu yang sudah pasti menjadi tujuan serta yang dicintai oleh Allah SWT yang memberi kenikmatan itu untuk dilaksanakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline