Lihat ke Halaman Asli

Dida Nurul

Fight for your dreams.

Aktivitas Fisik Mempengaruhi Kualitas Hidup Lansia

Diperbarui: 4 Oktober 2021   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dida Nurul Huda

Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Keluarga

____________

Seseorang akan mengalami penuaan seiring berjalannya waktu. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Semakin bertambahnya usia, terjadi proses penuaan secara degeneratif yang akan berdampak pada perubahan-perubahan dalam tubuh manusia, tidak hanya fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial dan sexual (Lilik, 2011). 

Perubahan akan terlihat pada saat lansia atau lanjut usia. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas (Kholifah, 2016). Menurut WHO, di kawasan Asia Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi Lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. 

Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi. Sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia sekitar 80.000.000 (Omeoo, 2013).

Lansia identik dengan berbagai penurunan status kesehatan. Hal ini terjadi karena fungsi sistem tubuh lansia menurun, mudah terserang penyakit, keseimbangan tubuh berubah dan beresiko jatuh. Berbagai masalah tersebut mampu mempengaruhi kualitas hidup lansia.

Kualitas hidup merupakan suatu penilaian atau persepsi individu terhadap kehidupannya, mencakup beberapa aspek seperti aspek fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Kualitas hidup dapat terjaga apabila individu melakukan aktivitas dengan baik. Kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu aktivitas fisik, sosiodemografi seperti jenis kelamin dan status ekonomi, riwayat penyakit, dan partisipasi aktif dalam program kesehatan.

Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan untuk peningkatan sistem tubuh melalui penggunaan energi. Salah satu aktivitas fisik yang dilakukan adalah olahraga. Tidak pada usia muda saja aktivitas fisik diperlukan, tetapi juga pada lansia. Meskipun memiliki keterbatasan akibat penurunan fungsi sistem tubuh, lansia tetap bisa melakukannya. 

Sebab kurangnya aktivitas fisik mengakibatkan mudah timbul berbagai penyakit. Oleh karena itu, pentingnya melakukan aktivitas fisik pada usia lansia. Aktivitas fisik lansia memiliki kriteria yaitu FITT (frequency, intensity, time, type). Frequency adalah seberapa sering aktivitas fisik dilakukan. Intensity ialah tingkatan melakukana aktivitas fisiknya. Biasanya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang dan tinggi. Time ialah waktu yang mengacu pada durasi, seberapa lama aktivitas fisik dilakukan. 

Type adalah jenis aktivitas fisik yang dilakukan. Menurut WHO, aktivitas fisik yang direkomendasikan untuk memperbaiki kesehatan dan menurunkan resiko penyakit tidak menular ialah aktivitas fisik aerobik level sedang pada individu berusia 18-64 th, minimal 150 menit dalam seminggu, senam lansia, jalan pagi dan latihan fleksibilitas dan keseimbangan (Laskmi, 2009).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline