Putri Elizabeth Alexandra Mary atau yang saat ini biasa kita kenal sebagai Ratu Elizabeth II dilahirkan pada tanggal 21 April tahun 1926 di 17 Bruton Street, London yang kemudian dibaptis pada tanggal 29 Mei tahun 1926. Beliau merupakan putri dari Bertie, Adipati York, yang kemudian dinobatkan sebagai Raja George VI. Ratu Elizabeth II dan adiknya tersebut tidak mengenyam pendidikan formal karena kedua orang-tuanya sudah mempersiapkan berbagai guru terbaik dari penjuru negeri untuk mengajar dan mendidik mereka.
Ratu Elizabeth II memiliki kepribadian yang sangat teliti, serius, dan penuh perhatian pada detail. Ratu Elizabeth II naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja George ke-VI. Beliau resmi menyandang gelar Ratu Elizabeth II setelah upacara penobatan yang dilakukan pada tanggal 2 Juni tahun 1953. Setelah upacara penobatan yang dilangsungkan pada tanggal 2 Juni tahun 1953 tersebut, Elizabeth menyandang gelar resmi sebagai, "Elizabeth II, by the Grace of God of the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland and of Her Other Realms and Territories Queen, Head of the Commonwealth, Defender of the Faith." Gelarnya yang sangat megah ini tidak serta-merta membuatnya menjauh dari seluruh rakyatnya.
Ratu Elizabeth II tersebar di berbagai wilayah di dunia karena beliau merupakan ratu dari Britania Raya atau United Kingdom, Kanada, Selandia Baru, Australia, dan dua belas negara lain yang sudah merdeka dalam beberapa abad terakhir. Ratu Elizabeth II juga merupakan pemimpin dari negara-negara yang tergabung dalam Persemakmuran atau yang biasa dikenal dengan sebutan Commonwealth yang anggotanya mencakup banyak negara.
Karena kekuasaannya yang tersebar di banyak negara itulah sosok Ratu Elizabeth II kemudian menjadi salah satu tokoh pemimpin yang mendapat banyak sorotan publik karena pemerintahannya ini juga mampu bertahan selama hampir 70 tahun dan mengalahkan masa jabatan atau masa pemerintahan dari pemimpin manapun di dunia.
Kualitas kepemimpinan Ratu Elizabeth II yang dapat kita temukan dan pelajari antara lain: Pertama, beliau memiliki keinginan untuk belajar secara mandiri yang sangat besar; Kedua, adanya komitmen terhadap kewajiban. Constant, continous, and regimented adalah tiga kata yang beliau gunakan untuk mendeskripsikan tugasnya sebagai kepala negara; Ketiga, totalitas dalam mengerjakan segala sesuatu; Keempat, kemampuan menjadi pendengar yang baik; Kelima, kemampuan membangun relasi dengan orang lain.
KEPEMIMPINAN APAKAH ITU?
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sangat ahli diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan pengajaran/instruksi.
Menurut Ken Blanchard and Mark Miller dalam buku filosofi manusia & kepemimpinan ditinjau dari falsafah wayang karangan Dr. Adi Sujatno, S.H.,M.H bahwa ada 5 (lima) syarat untuk menjadi seorang Pemimpin Besar, adalah:
a. Seorang Pemimpin harus menjadi pendengar yang baik
b. Seorang Pemimpin harus mampu untuk mengenal para bawahannya atau dipimpin dengan baik
c. Kepemimpinan punya banyak kesamaan dengan GUNUNG ES dimana ada 2 unsur, yaitu: berupa kemampuan/perbuatan yang berada di atas air hanya ada sebesar 10% yang kelihatan dan juga berupa karakter/keberadaan yang berada dibawah permukaan air yaitu yang tidak kelihatan sebanyak 90%.
d. Untuk menjadi pemimpin yang besar, maka yang harus dilakukan seorang pemimpin adalah selalu melayani (To Serve) dan harus mempunyai 5 kebiasaan, yaitu: See the Future (melihat masa depan/VISI), Engage and Develop Others (melibatkan dan kembangkan orang lain), Reinvent continuously (temukan kembali terus-menerus), Embody the values (mewujudkan nilai) dan kepemimpinan adalah penampakan.