Lihat ke Halaman Asli

Didan DesaniPrasetyo

Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Budidaya Tanaman Jahe di Tengah Pandemi Covid-19 di Desa Japanan, Klaten

Diperbarui: 23 Agustus 2022   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosiaisasi penanaman jahe oleh mahasiswa KKN UNISRI/dokpri

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh satgas Covid-19 hingga tanggal 19 Agustus 2022 sebanyak 6.301.523 masyarakat Indonesia dinyatakan terinfeksi virus Covid-19, 6.092.306 dinyatakan sembuh dan 157.317 dinyatakan meninggal dunia. Pada bulan Agustus, Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa terjadi peningkatan kasus Covid-19. 

Kondisi pandemi Covid-19 yang terus berlanjut hingga saat ini memaksa masyarakat untuk melakukan pekerjaan mereka di rumah atau lebih akrab disebut work from home. 

Kebijakan ini dirasa kurang efektif karena masyarakat yang biasa melakukan pekerja di kantor harus mengerjakan pekerjaan dan melakukan aktivitas di rumah. Kondisi tersebut banyak dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga untuk menyalurkan hobi mereka dalam hal bercocok tanam khususnya tanaman jamu.

Jahe merupakan salah satu jenis tanaman toga (tanaman obat keluarga) yang tentu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Jahe memiliki nama lain Zingiber officinale varieties rubrum yang merupakan tanaman rimpang atau lebih dikenal sebagai tanaman obat-obatan atau rempah-rempah. 

Jahe memiliki banyak manfaat diantaranya adalah dapat mengobati penyakit peradangan, mengurangi stresss oksidatif, memiliki kandungan antibakteri, baik untuk penderita diabetes, meredakan mual, mencegah masalah pencernaan, mencegah hipertensi dan sebagai antioksidan. 

Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini tanaman jahe baik untuk dikonsumsi karena dapat meningkat imunitas tubuh sehingga dapat menurunkan resiko terinfeksi virus Covid-19.

Sebagian besar warga di Desa Japanan, Klaten menanam tanaman hias maupun tanaman obat yang dapat digunakan untuk bahan masakan dan obat. Namun, kurangnya pengetahuan untuk menanam yang baik dan benar menyebabkan tanaman jahe mereka mati begitu saja. 

Oleh karena itu, perlu diadakannya sosialisasi menanam tanaman jahe yang baik dan benar. Sosialisasi dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Slamet Riyadi Surakarta yaitu Didan Desani Prasetyo dibawah bimbingan Bapak Wirid Winduro, S.Si., Msi. Sosialisasi penanaman tanahaman jahe dilakukan dari rumah ke rumah agar penyampaian lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh warga. 

Mahasiswa yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dituntut dapat ikut andil dalam kegiatan bermasyrakat. Tahapan budidaya tanaman jahe antara lain pengolahan tanah, penyemaian benih, cara penanaman dan cara pemeliharaan tanaman jahe. 

Guna memastikan bahwa tanah siap digunakan untuk menanam tanaman perlu dilakukan pengolahan tanah, selanjutnya dilakukan pembersihan tanah dari tanaman gulma dan dilakukan pencampuran tanah dengan kompos agar terdapat nutrisi di dalam tanah. 

Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan tahap selanjutnya adalah penyemaian benih yang bertujuan untuk menghasilkan bibit yang siap untuk dibudidayakan, penyemaian benih dilakukan pada polybag agar mudah untuk dipantau dan lebih praktis. Kegiatan selanjutnya yaitu penanaman jahe yang ditanam pada kedalaman 2 cm di bawah permukaan tanah. 

Tahapan terakhir adalah pemeliharaan ynag bertujuan untuk membersihkan tanaman jahe dari tanaman gulma, kemudian dilakukan penyiraman air dan pemberian pupuk.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan agar warga Desa Japanan mampu melaksanakan kegiatan budidaya tanaman jahe secara mandiri dan berkelanjutan di rumah mereka masing-masing serta memahami kandungan serta manfaat dari tanaman jahe. 

Setelah mampu membudidayakan tanaman jahe secara mandiri diharapkan dapat mengurangi pengeluaran untuk penyediaan atau pembelian jahe sebagai tanaman obat. 

Hal lain yang diharapkan adalah ibu-ibu PKK dapat menghasilkan produk olahan dari tanaman jahe setelah mereka mampu membudidayakan tanaman jahe.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline