Lihat ke Halaman Asli

Dicky wijaya

orang biasa yang baru lulus kuliah

Selamat H(d)ari Kesehatan Mental

Diperbarui: 11 Oktober 2022   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kesehatan mental hari ini mungkin hal yang tidak asing untuk kaum millenial saat ini, orang-orang seperti menunjukan pada khalayak banyak bahwasanya dia terkena penyakit mental atau mental illness.

Mental illnes merupakan gangguan psikis yang membuat seseorang memiliki emosi yang tidak stabil yang dipicu dari faktor tekanan hidup yang berat, traumatic, dan stress yang gradual dan repetitive.

Dahulu penyakit mental identik dengan keterbelakangan mental atau spesifiknya orang-orang yang mengalami gangguan pada jiwanya yang membuatnya tidak hidup seperti kebanyakan orang. Namun hari ini mental illness sedikit bergeser maknanya bisa dikatakan positive ataupun negative.

Positivenya orang-orang bisa melakukan pencegahan dini bahwasanya ia sudah pada fase terkena penyakit mental yang hal ini bagus untuk penanganan dini dan tidak memperburuk keadaan. 

Negatifnya orang-orang yang mengalami gangguan mental sedikit sedikit mengganggap dirinya terkena penyakit mental yang hal ini tidak dapat sepenuhnya disalahkan, namun keresahan-keresahan yang ditunjukan menunjukan bahwasanya ia orang yang paling menderita dan merasa tidak mempunyai harapan.

Mental illness hari ini tidak dipungkiri dipengaruhi oleh public figure yang menyatakan bahwa dirinya mengalami mental illness. Dengan bantuan media sosial mental illness ini menyebar kepada kalangan anak muda, akhirnya dengan propaganda media sosial ini terbentuklah opini bahwasanya ia sedang mengalami mental illness.

Tidak ada yang salah jikalau kamu memang sedang mengalami penyakit mental baik itu parah ataupun tidak, namun mari merenung kepada mereka yang terkena penyakit fisik atau seseorang dengan segala keterbatasannya. 

Orang-orang yang tidak sempurna ini bisa melewati jalan terjal didepannya, sebut saja hellen keller wanita yang hidup sezaman dengan alexander graham bell dan charlie chaplin, ia tidak bisa melihat dan mendengar semasa hidupnya namun bisa menjadi pembicara keliling dunia. Ia juga lulus kuliah di Radcliffe College, cabang Universitas Harvard.

Adapun kisah lainnya dari timur tengah seorang anak buta bernama syaikh muadz ia merupakan penghafal al-quran, anak tersebut berdoa dalam setiap doanya agar Allah SWT tidak mengembalikan pandangannya, ia berkata semoga dengan keadaannya bisa menjadi hujjah dihadapan Allah di hari kiamat kelak sehingga allah bisa meringan siksaan atasnya.

Kisah keterbatasan lainnya ialah seorang tabi'in bernama uwais al-qarni yang hidup di zaman Rasulullah SAW namun tidak pernah bertemu Rasul, menjaga ibunya menjadi alasan paling kuat uwais tidak bertemu Rasul, hidup bercukupan, hanya berdua dengan sang ibu yang sudah tidak berdaya, ia mengendong ibunya dari mekkah ke yaman untuk beribadah, yang jaraknya seperti bandung-bali.

Ataupun kisah keterbatasan lainnya yang mereka punya banyak alasan untuk menyerah, untuk tidak bangkit ataupun untuk gagal, tetapi mereka memilih untuk berjuang dan mereka berhasil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline