Lihat ke Halaman Asli

Destructive fishing, dampak dan solusi terhadap keberlanjutan Ekosistem Laut dan Kehidupan di Masyarakat

Diperbarui: 18 Oktober 2024   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Destructive Fishing adalah praktek menanghkap ikan yang merusak ekosistem laut dan sangat berpotensi mengancam keberlanjutan Sumber Daya Perikanan. Praktik ini mencakup berbagai metode yang tidak bertangung jawaab diantara nya penggunaan bahan peledak, potasiun atau racun, serta alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Dibawah ini akan membahas apa penyebab terjadinya Destructive Fishing, apa dampaknya dan bagaimana solusi nya untuk melindungi ekosistem laut dan kehidupan masyarakat.

Penyebab Destructive Fishing :

1. Kebutuhan Ekonomi

dalam kehidupan bermasyarakat, beberapa daerah terutama wilayah pesisir pantai banyak bergantung kepada hasil perikanan sebagai sumber mata pencaharian. Praktik Destructive Fishing masih banyak di gunakan oleh sebagian besar masyarakat untuk mencari ikan di laut dikarenakan proses yang lebih cepat dan hasil yang lebih banyak.

2. Kurangnya Penegakan Hukum

Banyak Negara memiliki regulasi tentang penangkapan ikan, tetapi penegakan hukum yang lemah membuat praktik merusak ini masih terus berlanjut.

3. Kesadaran Lingkungan yang Rendah

Kurangnya edukasi tentang pentingnya keberlanjutan sumber daya laut menyebabkan banyak nelayan tidak menyadari dampak jangka panjang dari praktik merusak mereka.

Dampak Destructive Fishing :

1. Kerusakan Habitat

Penggunaan bahan peledak dan racun dapat merusak terumbu karang, padang lamun, dan ekosistem lainnya. kerusakan ini mengurangi tempat tinggal bagi berbagai spesies ikan dan organisme laut lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline