Kamis, 15 Maret lalu, Bank Mandiri resmi memperkenalkan fitur layanan chatbot bernama Mandiri Intelligence Assistant (MITA). Dilansir dari Kompas, MITA ditujukan untuk kemudahan para nasabah dalam mencari informasi mengenai Bank Mandiri. Namun, masih banyak yang belum paham akan MITA, terutama cara kerja chatbot itu sendiri. Daripada kamu kesusahan untuk #SaatnyaTanyaMITA, lebih baik kamu harus tau dulu bagaimana cara kerja Chatbot itu sendiri.
Chatbot adalah suatu program komputer yang tugasnya melakukan percakapan dengan dasar metode auditori atau tekstual. Kebanyakan chatbot digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan yang sifatnya praktis, semacam layanan pelanggan dan pencarian informasi. Kecerdasan yang ada di dalam layanan chatbot adalah sebuah mesin yang dikenal dengan nama Natural Languange Processing(NLP) atau pengolahan bahasa alami. NLP memiliki kemampuan untuk mengambil irama percakapan dan meniru perkataan yang dilakukan oleh manusia.
Chatbotsendiri dilatih agar mampu menerjemahkan data menuju ke data pengeluaran yang diinginkan oleh si pihak kedua. Saat chatbot mendapat data, ia mampu menganalisa dan membentuk suatu outputyang merujuk pada data tersebut. Kemudian, ia akan bereaksi kepada permintaan sang penanya, baik itu berbentuk lisan maupun tertulis. Mesin pun akan memprosesnya ke dalam Artificial Intelligence(AI). Saat itu, mesin pun akan menemukan pola baru dalam data sekaligus mengekstrak dan menyimpan data tersebut.
Proses Kerja Chatbot
Ada beberapa jenis chatbot yang bisa menginterprestasikan serta memberi tanggapan dengan berbagai macam input manusia. Seperti yang sudah dibahas di atas, sebenarnya bots bekerja dengan memindai kata kunci dalam input, setelah itu dibalas dengan kata kunci yang paling cocok. Bisa juga dengan pola kata yang paling mirip dari basis data tekstual. Jadi, jika pengguna mengirim suatu permintaan maka bots tersebut akan mengirim kembali respon secara spesifik yang berdasarkan pada query yang dikirim.
Untuk menggunakan fitur layanan chatbot, kalian hanya perlu memberikan perintah. Selain itu, kalian juga bisa membuat sebuah percakapan atau diskusi, baik itu berbentuk teks maupun audio. Setelah itu, para bots ini akan mulai mencari data yang sudah kalian tanyakan, baik itu berbentuk teks maupun audio. Jika sudah mendapatkan, para chatbot ini akan menyampaikan kembali data yang sudah mereka cari. Jika dilihat dari fungsinya, chatbot ini sangat berguna untuk para pemakai yang tengah kesusahan saat mencari informasi, baik itu yang bentuknya teks maupun audio. Bisa dibilang, chatbot ini berperan sebagai asisten ataupun pengiring sang informan.
Pemakaian Chatbotdi Indonesia
Di Indonesia, chatbot mungkin sudah digunakan ke dalam bentuk aplikasi yang kita kenal dengan nama Simi-Simi. Aplikasi ini terkenal pada tahun 2012 silam yang sering disebut sebagai Intelligent Chatting Robot. Hal ini dikarenakan Simi-Simi merupakan sebuah tokoh berbentuk aplikasi robot yang mampu melakukan obrolan dengan para penggunanya. Fungsi aplikasi Simi-Simi memanglah hanya sekadar untuk hiburan dan mengusir kebosanan semata.
Sejak tahun 2013, di Tiongkok pemanfaatan chatbot telah dimulai yang mana fungsinya untuk medium automasi pesan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Artificial Intelligent mulai dikembangkan, setelah itu difungsikan menjadi pelaku bisnis untuk menjangkau konsumen di lingkup yang lebih personal.
Pemakaian chatbotdi Indonesia pun mulai marak pada tahun 2017. Sudah banyak startupyang mulai menyelipkan layanan chatbotke dalam platformnya. Jika di media sosial, aplikasi Line yang pertama kali menggunakan chatbotsebagai akun yang berfungsi untuk memberikan informasi terbaru terkait Line.
Seiring berkembangnya zaman, layanan chatbotpun mulai dipakai oleh berbagai perusahaan. Aplikasi ini sangat cocok untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak call centre, misalnya saja seperti perbankan, Asuransi, penyedia kredit dan perusahaan layanan telekomunikasi. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa e-commarce bisa mengggunakan chat kecerdasan buatan ini, untuk mempermudah mereka dalam menangani pelanggan. Dengan demikian, layanan chatbotmenyisihkan orang-orang yang berkutat dalam customer service.