Lihat ke Halaman Asli

dicky liye

Seorang pembimbing di Taman Bacaan Masyarakat

Aku Tiada Arah

Diperbarui: 3 Oktober 2023   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Damai...
Dari mana aku bisa memulai,
Merengkuh jiwa terkulai,
Tertampar oleh ritme hidup ini,

Pilinan awan menghalangi mentari,
Dan ku tengok dalam sanubari,
Tiada daya 'tuk melangkah kaki,
Hanya tertegun oleh takdir ilahi,

Daun terjatuh dari ranting pagi,
Terombang-ambing layaknya akal Budi,
Setetes air mata mengikuti gravitasi,
Satu dua tiada henti,
Dan ku tengok Mega melambai pergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline