Lihat ke Halaman Asli

dickyhaqq

mahasiswa

Inovasi Lilin Aromaterapi dari Bahan Dasar Minyak Jelantah

Diperbarui: 19 Januari 2025   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Mitra Setelah Sosialisasi

Mojokerto, (17 januari 2025) -- Inovasi ramah lingkungan kembali hadir melalui pemanfaatan limbah rumah tangga. Tim KKN-R 06 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengadakan pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi di Dusun Troliman, Desa Begaganlimo. Program ini bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah minyak bekas serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan ulang bahan yang sering kali dianggap tidak berguna.

Pelatihan ini disambut antusias oleh warga, yang diberikan pemahaman dan praktik langsung dalam mengolah minyak jelantah menjadi produk bernilai guna. Dengan bahan sederhana dan teknik yang mudah dipelajari, warga berhasil menghasilkan lilin aromaterapi yang memiliki nilai estetika dan ekonomi.

Menurut observasi sub kelompok KKN-R 06, program ini tidak hanya sekadar solusi pengelolaan limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. "Lilin aromaterapi dari minyak jelantah bisa menjadi alternatif bisnis rumahan yang ramah lingkungan. Selain bermanfaat untuk kebutuhan pribadi, produk ini juga berpotensi dijual ke pasar yang lebih luas,"

Selain aspek ekonomi, pelatihan ini juga memberikan edukasi mengenai bahaya penggunaan minyak goreng secara berulang yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga secara kreatif dan berkelanjutan.

Evaluasi dari program ini menunjukkan peningkatan pemahaman warga tentang pemanfaatan limbah dan peluang wirausaha berbasis produk ramah lingkungan. Ke depan, diharapkan masyarakat Dusun Troliman dapat terus mengembangkan keterampilan ini, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan ekonomi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline