Mengurangi Sampah Plastik dengan Ecobrick: Upaya Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di Desa Balongdowo, Sidoarjo
Sabtu, 25 Mei 2024 - Desa Balongdowo, terletak di Kabupaten Sidoarjo, adalah salah satu dari sekian banyak desa di Indonesia yang menghadapi masalah penumpukan sampah plastik. Plastik, dengan segala kepraktisannya, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, namun dampaknya terhadap lingkungan begitu merusak. Dalam rangka mengatasi masalah ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non Reguler kelompok 6 sub kelompok 7 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengusulkan program pembuatan ecobrick sebagai solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK Desa Balongdowo dalam mengurangi sampah plastik dan memanfaatkan kembali limbah plastik yang ada.
Apa Itu Ecobrick?
Ecobrick adalah solusi sederhana namun efektif untuk mengelola sampah plastik. Konsep ini melibatkan pengisian botol plastik bekas dengan sampah plastik non-biodegradable yang dipadatkan hingga botol tersebut menjadi padat dan keras. Ecobrick kemudian dapat digunakan sebagai bahan bangunan atau berbagai produk kreatif lainnya. Metode ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik tetapi juga menawarkan cara baru untuk memanfaatkan kembali plastik yang sudah tidak terpakai.
Mengapa Ecobrick di Desa Balongdowo?
Desa Balongdowo memiliki komunitas ibu-ibu PKK yang aktif dan bersemangat dalam berbagai kegiatan sosial. Dengan melibatkan mereka dalam program pembuatan ecobrick, diharapkan akan tercipta kesadaran dan partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan. Ibu-ibu PKK memiliki peran penting dalam rumah tangga dan komunitas, sehingga edukasi mengenai pengelolaan sampah plastik melalui ecobrick bisa lebih efektif dan berdampak luas.