Lihat ke Halaman Asli

Catatan Photo Book "Jakarta Setelah Hujan"

Diperbarui: 15 Juli 2018   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Photobook atau buku foto merupakan karya seorang fotografer yang berisi kumpulan foto hasil pemotretannya yang dicetak, disusun dengan rangkaian dan desain tertentu serta dapat menggambarkan representasi atau presentasi kumpulan foto tersebut. 

Penulis berkesempatan untuk merangkai hasil hunting foto di sepanjang Jalan Sudirman Jakarta dan mencetaknya menjadi sebuah buku foto yang berjudul "Jakarta Setelah Hujan".

Buku foto dengan judul "Jakarta Setelah Hujan" merupakan karya buku foto pertama penulis. Buku foto tersebut berisikan kumpulan foto hasil hunting pada hari Sabtu, tanggal 20 Januari 2018. 

Pada tanggal tersebut, Jakarta sedang dilanda hujan sejak pagi hari. Pengambilan foto dilakukan oleh penulis saat setelah hujan reda, meskipun gerimis masih terjadi. Kumpulan foto tersebut merepresantasikan kondisi sebagian kecil Jalan Jenderal Sudirman sesaat setelah hujan. 

Kondisi yang penulis maksudkan adalah kondisi keseharian masyarakat urban Jakarta, terutama bagaimana kegiatan masyarakat beserta penunjangnya sesaat setelah hujan. Alasan pemilihan lokasi adalah Jalan Jenderal Sudirman merupakan poros penting perkembangan DKI Jakarta.

Dokumentasi Pribadi

Bagi masyarakat urban Jakarta, hujan sering dipersepsikan negatif; misalnya adalah banjir, genangan, becek dan mengganggu aktivitas harian. 

Namun, meskipun hujan dipersepsikan negatif oleh mereka, masyarakat urban Jakarta selalu tangguh dalam menghadapi hujan. Hujan merupakan kepastian bagi kota Jakarta dan sekitarnya. Ketangguhan dan kewaspadaan harus selalu diperhatikan bagi semua masyarakat urban Jakarta dan sekitarnya.

Dokumentasi Pribadi

Secara kiasan, hujan dalam buku foto ini dimaknai sebagai pembasuh dari hiruk pikuk dan kegaduhan politik selama masa pemilihan gubernur di tahun sebelumnya. 

Kegaduhan politik yang menurut opini penulis sangat mengancam kehidupan sosial budaya masyarakat Jakarta dan juga Indonesia merupakan rapor merah bagi perkembangan kota Jakarta dan juga Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline