Foto ini diambil pada tanggal 24 Juni 2016 pukul 17.19 WIB dengan menggunakan kamera Olympus EPL-1 di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. Awalnya, penulis bermaksud hunting human interest saat golden hours, tetapi apa daya saat itu cuaca agak mendung. Meskipun kondisinya agak mendung, dengan sedikit kesabaran akhirnya dapat momen seperti foto ini. Hunting harus selalu disertai waiting untuk mendapatkan momen yang katakanlah bagus.
Foto ini diambil secara candid, dimana penulis tidak melakukan kontak komunikasi dengan subjek foto baik sebelum foto diambil maupun setelah foto diambil. Merujuk pada Erik Prasetya (2014) dalam buku On Street Photography, dalam pengambilan foto secara candid, penulis menggunakan pendekatan unobstrusive, dimana pendekatan ini bertujuan untuk menjaga subjek tetap menjadi diri mereka sendiri.
Foto tersebut merepresentasikan empat orang pekerja atau buruh di Pelabuhan Sunda Kelapa sedang melakukan aktivitas bongkar muat semen dengan background lambung kapal kayu tradisional atau dikenal juga sebagai kapal Pinisi.
Komoditas semen tersebut pada saat itu hendak diangkut ke kapal Pinisi, dan tentunya komoditas semen tersebut akan diangkut ke pulau lain di wilayah NKRI. Selain representasi tersebut, foto tersebut diharapkan penulis dapat menyuguhkan ritme dan pola estetika keseharian kehidupan masyarakat kelas pekerja/buruh di Jakarta tersendiri sehingga foto tersebut dapat menggambarkan emosi kota Jakarta.
Kapal kayu tradisional atau kapal Pinisi tersebut masih dijadikan alat transportasi logistik komoditas antar pulau. Sampai saat ini, kapal Pinisi tersebut masih dapat kita jumpai di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.
Setiap kali penulis berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa, kegiatan bongkar muat komoditas seperti semen atau bahan-bahan industri lainnya masih sangat ramai. Kondisi ini menandakan bahwa kapal kayu tradisional atau kapal Pinisi masih sangat diandalkan dalam hal pengangkutan logistik antar pulau. Kemungkinan biaya yang lebih murah, sehingga kapal Pinisi masih diandalkan sebagai jasa pengangkutan logistik antar pulau.
Saat ini, menurut hemat penulis, Pelabuhan Sunda Kelapa selain sebagai area perekonomian di wilayah Indonesia bagian barat, juga menjadi area pariwisata sejarah yang harus digarap serius oleh pemerintah (entah pemerintah pusat atau pemerintah kota? atau dua-duanya? hehe). Selain itu, Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan area yang menyuguhkan bermacam aktivitas manusia, sehingga penulis katakan bahwa Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan "surga" bagi kegiatan human interest photography dan street photography.
Salam mlaku-mlaku sambil motret ^^
Diposting juga di www.mlakuwae.blogspot.com
Referensi :
Prasetya E. 2014. On Street Photography. Kepustakaan Populer Gramedia. Jakarta.