Lihat ke Halaman Asli

Memang Kenapa Kalau Minum Kopi Cupu?

Diperbarui: 28 Oktober 2017   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

"Awali hari dengan ngopi",

Kalimat di atas bukanlah quote dari siapa-siapa melainkan keluar dari pemikiran penulis sendiri, memang sih kalimat tersebut sering terdengar, tapi penulis belum pernah mengetahui pastinya siapa yang mengeluarkan quote tersebut ^^

Daripada berumit-rumit ria memikirkan siapa yang ber-quote atau quote apa yang tepat tentang kopi, pembuatan dan meminumnya; marilah kita ngopi saja.

Sambil menyeruput secangkir kopi, marilah juga kita menulis blog. Baiklah, tulisan ini penulis berikan judul utama "Petualangan Ngopi" dan anak judul "Kopi Cupu".

"Lho maksud sampeyan opo tho?"

Tulisan ini intinya mengenai the adventure of ngopi, dimana di jilid pertama (karena mungkin nanti akan berjilid-jilid) akan berisikan tulisan opini mengenai kopi cupu. Istilah kopi cupu hanya buatan penulis sih intinya ^^

"Opo meneh kopi cupu iku?"

Begini, kopi cupu hanya istilah di tulisan blog ini dan buatan penulis belaka, jadi jangan dibawa kemana-mana. Tentunya banyak dari kita yang sangat menyukai kopi, bahkan bisa dibilang penyuka kopi mempunyai rentang umur yang lebar, yakni mulai dari usia remaja sampai orang tua. Namun, apakah semua yang dikategorikan sebagai "penyuka" kopi tersebut benar-benar menyukai dan menikmati kopi yang bisa dikatakan "asli". Mungkin jawabannya agak susah ya, mengingat akses kita terhadap konsumsi kopi "asli" yang berkualitas sangat terbatas bahkan susah. Padahal Indonesia termasuk salah satu surganya kopi.

Ya, Indonesia sebenarnya mempunyai beragam kopi dengan karakteristik dan cita rasa khas yang berbeda-beda antar daerah. Misalnya saja kopi di pulau Sumatera akan berbeda cita rasanya dengan kopi yang ada di Indonesia Timur, padahal sama-sama jenis arabica. Sungguh menakjubkan bukan.

Meskipun Indonesia bisa dibilang surganya kopi, tetapi banyak dari kita yang tidak mengetahuinya, karena ya itu tadi seperti di paragraf atas, terbatas dan susahnya akses terhadap kopi "asli".

"Kok bisa terbatas dan susah?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline