Lihat ke Halaman Asli

Dicky Saputra

TERVERIFIKASI

Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

Mengapa Orangtua Suka Membandingkan Karier Anak-anaknya?

Diperbarui: 13 Juni 2024   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membanding-bandingkan karier anak dengan yang lain malah akan membuatnya tidak percaya diri (Max Harlynking/Unsplash)

Tidak jarang kita mendengar orangtua membanding-bandingkan karier anak-anak mereka dengan karier anak-anak orang lain. Hal ini bisa jadi terasa menyebalkan atau bahkan menyakitkan bagi anak yang dibandingkan, betul kan?

Tapi, apa yang sebenarnya melatarbelakangi perilaku ini?

Harapan dan Kebanggaan

Orangtua secara alami punya harapan besar terhadap anak-anak mereka dan ingin melihat mereka sukses serta bahagia. Ketika melihat anak orang lain mencapai sesuatu yang besar, mereka sering kali secara tidak sadar membandingkan pencapaian tersebut dengan pencapaian anak mereka sendiri. Hal ini didorong oleh keinginan untuk memastikan kalau anak mereka juga berada di jalur yang benar menuju kesuksesan.

Perbandingan ini muncul dari niat baik orangtua yang ingin anaknya termotivasi dan mencapai hasil yang terbaik. Mereka berharap dengan melihat contoh kesuksesan orang lain, anak mereka akan terdorong untuk berusaha lebih keras dan mencapai hal-hal besar dalam hidupnya.

Tapi, penting bagi orangtua untuk menyadari kalau setiap anak punya jalan dan kecepatan yang berbeda dalam meraih sukses, sehingga perbandingan semacam itu bisa lebih merugikan daripada membantu.

Tekanan Sosial

Dalam masyarakat kita, terdapat tekanan sosial yang kuat untuk menunjukkan keberhasilan, baik dalam kehidupan pribadi maupun keluarga. Orangtua sering merasa perlu membuktikan kalau mereka sudah berhasil mendidik anak-anak mereka dengan baik.

Karena itu, mereka cenderung membangga-banggakan karier anak mereka di depan orangtua lain sebagai cara untuk menunjukkan kalau mereka sudah sukses dalam peran mereka sebagai orangtua.

Perasaan bangga ini sering kali menjadi dorongan bagi orangtua untuk memamerkan pencapaian anak-anak mereka. Mereka ingin diakui oleh lingkungan sosial mereka sebagai orangtua yang berhasil dan kompeten.

Tapi, kebanggaan yang berlebihan dan kebiasaan membandingkan ini bisa memberikan tekanan yang tidak perlu pada anak-anak dan merusak hubungan serta rasa percaya diri mereka.

Kurangnya Pemahaman

Beberapa orangtua mungkin tidak menyadari dampak negatif dari membanding-bandingkan anak-anak mereka. Mereka mungkin berpikir kalau dengan membandingkan anak-anak mereka dengan yang lain, mereka bisa memotivasi anak-anak untuk bekerja lebih keras dan mencapai lebih banyak. Tapi, niat baik ini sering kali tidak membuahkan hasil yang diharapkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline