Lihat ke Halaman Asli

Dicky Saputra

TERVERIFIKASI

Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

Apakah Melakukan Prank Pada Orang Lain Itu Baik atau Buruk?

Diperbarui: 8 Juni 2020   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: pixabay.com

Apakah prank itu baik? Anda tentu punya opini yang berbeda-beda menilai prank. Ada yang suka dan ada yang tidak. Ada yang bilang buruk, ada yang bilang itu kan cuma untuk hiburan semata.

Terlepas dari beberapa prank yang berujung pada masalah hukum, prank masih sering dilakukan untuk mendongkrak viewers di youtube atau media sosial lainnya.

Kalau bicara tentang lawakan, atau humor, semua orang mungkin sepakat menyukainya. Sesuatu yang bisa membuat kita tertawa atau setidaknya tersenyum. Humor cerdas yang diramu sedemikian rupa sehingga bisa mengocok perut kita.

Bagaimana dengan prank? Apakah itu masuk dalam kategori humor? Apakah anda tertawa ketika melihat orang kena prank atau malah ikut kesal?

Tinggalkan dulu pendapat anda, sekarang kita lihat apa yang sebenarnya terjadi saat orang melakukan prank. Apa yang sebenarnya mereka lakukan?

Prank itu mengeksploitasi kekuasaan dan kekuatan

Kenapa prank bisa dibilang sebuah bentuk eksploitasi akan kekuasaan dan kekuatan? Saya akan ajak anda berandai-andai, kalau anda ingin melakukan prank pada seseorang, siapa yang akan anda pilih menjadi korbannya?

Apakah anda akan memilih orang yang kuat atau lemah?

Apakah anda akan memilih orang yang bisa memukul anda atau yang hanya bisa pasrah dan menangis?

Apakah anda akan memilih rekan kerja anda atau bos anda?

Saya yakin kebanyakan dari anda akan menjawab, tentu saja saya akan pilih orang yang lemah. Yang diam saja, atau syukur-syukur tertawa, saat kena prank.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline