Lihat ke Halaman Asli

Dicky Saputra

TERVERIFIKASI

Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

5 Alasan Mengapa Hidup Menjadi Begitu Rumit

Diperbarui: 8 Juni 2020   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hidup yang rumit (Unsplash/Milada Vigerova)

"Being simple is the most complicated thing nowadays." -- Ramana Pemmaraju

Kita hidup di dunia di mana selalu terjadi perubahan dan gangguan secara terus menerus.

Sedang enak-enaknya menjalani kehidupan normal, tiba-tiba dunia diguncangkan dengan munculnya pandemi COVID-19. Kebebasan seperti direnggut. Tidak ada pilihan, hanya bisa menerima. Kita hanya bisa mematuhi protokol kesehatan yang ditentukan untuk keselamatan bersama.

Hidup tanpa kontak sosial seperti sebelumnya, dirasakan sangat sulit. Terutama untuk sebagian orang yang sangat memerlukan interaksi sosial dalam hidupnya.

Dengan segala keterbatasan saat ini, akan lebih baik untuk kita untuk tidak membuat hidup ini semakin rumit. Karena semakin kita membuat hidup menjadi rumit, semakin kita akan merasa takut, stres, dan gelisah. Musuh terbesar kita saat ini adalah pikiran kita sendiri.

Ada 5 alasan yang bisa membuat hidup semakin terasa rumit. Tapi, kita bisa mengambil tindakan untuk membuat hidup terasa ringan begitu kita mengenali kelima hal tersebut.

1. Terlalu berfokus pada rumitnya hidup
Hidup itu sangat sederhana. Tapi entah mengapa kita memaksanya untuk menjadi begitu rumit.

Dengan semua pembatasan yang dilakukan saat ini, semua menjadi berbeda.

Saya pernah ke suatu bank karena ada urusan, antriannya begitu panjang. Bahkan sampai dibagi menjadi dua tempat. Di dalam bank dan di basement, tempat parkir. Semua terjadi karena dengan adanya pembatasan, maka kapasitas di dalam bank untuk menerima nasabah pun berkurang.

Melihat begitu panjangnya antrian cukup membuat stres juga. Mau selesai jam berapa, pikir saya. Tapi saya tidak punya pilihan selain bersabar. Kesal, ingin buru-buru, bosan, campur aduk di kepala saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline