Lihat ke Halaman Asli

Dickhy Maulana

Penikmat Bekas Hujan

Sadar dengan Hujan

Diperbarui: 17 November 2022   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah,di tengah datang hujan yang turun
di antara pukul lima sore dan bisikan aspal dingin

Ada daun-daun yang mendadak jadi burung gereja yang menyebrang dari satu atap ke atap yang lain

Terbang melintasi apa saja yang tengah melihatnya

Sepasang mata yang sengaja dibuat terpana, kini dikirim kepada ruang waktu yang masih tersimpan cahaya

Nyatanya,
matahari belum mau pamit hari ini
masih tetap terang dan enggan disembunyikan awan yang sedang gagah-gagahnya

Lewat surat yang dikirimkan angin
ternyata ada suara yang menyelinap
di tanah-tanah basah.

Sembunyi dari pasir yang bergesekan,
sembunyi dari napas yang kelelahan,
sembunyi dari suara papan tik yang sibuk
kendati magrib sebentar lagi datang

Sudah mau malam
tapi tiada yang mencari hangat
walau mentari akan terbenam.

Tak ada satupun yang bersiap
Tak ada siapapun yang bergegas,
Tak ada lagi yang memanggil sadar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline