Lihat ke Halaman Asli

WARDY KEDY

Alumnus Magister Psikologi UGM

Kepatuhan Publik terhadap PSBB: Obedience, Compliance, atau Conformity?

Diperbarui: 24 April 2020   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sungguh sulit menampik fakta bahwa penyebaran virus corona adalah permasalahan kompleks. Betapa tidak, penluarannya begitu masif dan sangat cepat.

Berbagai informasi sudah kita ketahui dan sangat nyata bahwa mewabahnya virus ini bukan hal sepele yang hanya bisa dimaklumi, tetapi merupakan persoalan umum yang patut mendapat perhatian serius semua kita.

Kendati demikian, sekalipun virus ini berbahaya dengan tingkat penyebaran yang sangat cepat-tak kasat mata, namun kita bisa mencegahnya.

Berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mencegah penularan virus baru ini. Semua elemen masyarakat diarahkan untuk bergotong royong membasmi dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Derasanya arus informasi dan berita mengenai penyebaran virus corona, di satu sisi menjadi pengingat yang penting bagi masyarakat agar selalu mewas diri.

Akan tetapi di sisi lain, beragamnya informasi tersebut bisa menimbulkan kepanikan, ketakutan, kecemasan dan rasa khawatir berlebihan dalam diri setiap kita akan bahaya virus tersebut.

Melihat fakta saat ini, nampak jelas bahwa pandemi virus corona telah menimbulkan kepanikan, kecemasan dan ketakutan luar biasa dalam diri sebagian besar orang.

Adalah sebuah tindakan pencegahan yang baik yakni menjauhi kerumunan atau keramaian, jaga jarak dengan orang sekitar, serta tetap diam di rumah (tidak bepergian ke tempat jauh/luar daerah).

Ditambah lagi, kini sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hemat saya, jika langkah-langkah ini dilaksanakan dengan kesadaran penuh dari seluruh masyarakat, nicaya penularan virus corona bisa terputus.

Kesadaran untuk melaksanakan apa yang dihimbau atau diinstruksikan merupakan modal utama dalam memutus mewabahnya virus ini. Akan tetapi, pada nyatanya, masyarakat kita masih belum terlalu taat menjalankan anjuran dan himabaun tersebut.

Banyak orang yang masih menganggap sepele dan tidak peduli dengan anjuran Pemerintah. Memang cukup sulit membuat orang untuk patuh dan taat pada suatu perintah, karena dipengaruhi oleh mental dan karakter kita yang terlalu 'masa bodoh' dengan apapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline