Lihat ke Halaman Asli

Dicha Ardila

Mahasiswa/pelajar

Patologi Media Sosial Basis Kritik Filsafat Postmodern

Diperbarui: 21 Juni 2024   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Secara ensiklopedis, arti kata patologi dapat ditelusuri pemaknaannya dari Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai ilmu tentang penyakit. Penggunaan terminologi patologi dapat diterapkan dalam empat konteks, yaitu: konteks bahasa, konteks forensik, konteks sosial, dan konteks lingkungan. 

Sedangkan postmodernisme adalah matinya narasi besar modernitas karena kelahiran narasi-narasi kecil yang bersifat lokal, hancurnya moralitas universal objektif karena keyakinan akan kekuatan pluralitas konteks sosial masyarakat, atau rasionalitas modern tidak cukup energi untuk menolak berbagai mitologi tradisional karena manusia tidak mungkin hidup tanpa tradisi atau kesadaran rasional modernitas tidak cukup menjelaskan eksistensi totalitas manusia, karena Sigmund Freud berhasil membongkar berbagai dimensi kesadaran dalam klaim kesadaran nasional

Perkembangan media sosial sebagai penanda modernitas tidak selalu beroposisi dengan berbagai pertimbangan etis, tetapi selalu bergerak bersama untuk membangun peradaban yang konstruktif.Patologi media sosial hanya bisa diatasi dengan cara membangun infrastruktur postmodernisme

Dengan demikian kesadaran modernitas mengandung patologi etis dalam dirinya. Dan patologi etis akan berimbas kepada patologi media sosial.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline