Dibbsastra
"Sembagi Arutala dan Langit yang Tak Berujung"
Di bawah lengkung langit yang luas,
Sembagi Arutala menatap jauh,
Impian tergantung di ujung cakrawala,
Seperti bintang yang selalu bersinar dalam gulita.
Langkah-langkahnya tak pernah henti,
Meski bumi kadang bergetar di bawah kaki,
Angin menantang, badai menghadang,
Namun hatinya terus berdegup, tak pernah goyah.
Langit bukan batas,
Hanya ruang kosong yang menanti disentuh,
Sayap-sayap impian terbentang lebar,
Mengikuti jejak angin, menyusuri lautan mimpi.
Ia melangkah, dengan mata terarah,
Menuju ufuk yang tak pernah pudar,
Menggapai bintang, menggenggam angkasa,
Tak ada ujung bagi cita-citanya.
Setiap jatuh adalah pelajaran,
Setiap luka adalah pelatuk untuk bangkit,
Sembagi Arutala tak kenal menyerah,
Ia adalah nyala yang menolak padam.
Langit mungkin tampak tak berujung,
Tapi ia percaya, ada lebih dari sekadar langit.
Di balik awan, di seberang cakrawala,
Ada dunia yang menunggu untuk direngkuhnya.
Dengan tekad yang melampaui batas,
Ia terus mendaki tanpa lelah,
Sembagi Arutala, penjelajah impian,
Tak pernah berhenti, hingga langit mengaku kalah.
"Melangkah Menuju Puncak Cita"