Lihat ke Halaman Asli

Dibbsastra

Penulis

Putri Alena dan Kerajaan Cahaya - Part 9

Diperbarui: 6 September 2024   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber Leonardo.ai

Kembali ke Kerajaan Cahaya

Perjalanan kembali ke Kerajaan Cahaya adalah sebuah proses pemulihan bagi Alena dan Cedric. Meskipun kemenangan mereka di puncak Gunung Kuno membawa rasa lega, tetapi kelelahan fisik dan emosional masih terasa berat. Di sepanjang jalan, mereka melewati desa-desa yang pernah diliputi kegelapan, dan kini rakyatnya menyambut mereka dengan wajah penuh harapan. Rakyat yang dulunya ketakutan akan bayangan Morgath kini bisa tersenyum lagi.

Alena merasakan kehangatan baru di dalam dirinya, bukan hanya karena kemenangan atas Morgath, tetapi juga karena ia akhirnya sepenuhnya menerima takdirnya. Sebelum perjalanan ini, ia meragukan apakah dirinya layak memegang warisan leluhurnya. Namun, setelah pertarungannya di puncak gunung, Alena tahu bahwa Cahaya Kehidupan adalah bagian dari dirinya---sesuatu yang akan selalu melindungi dunia jika ia menjaga keyakinannya.

Di sampingnya, Cedric berjalan pelan dengan langkah mantap. Meskipun tubuhnya masih lelah akibat pertempuran, semangatnya tidak pudar. Ia terus memperhatikan sekeliling, menjaga agar Alena tetap aman di sepanjang perjalanan. "Kau tahu, Alena," katanya suatu hari, "kemenangan ini bukan hanya karena kekuatan Cahaya. Itu karena keteguhan hatimu. Jika bukan karena keberanianmu, kita tidak akan berhasil."

Alena menatap Cedric dengan lembut. "Aku tidak bisa melakukannya tanpa dukunganmu, Cedric. Kau selalu ada di sisiku, bahkan ketika aku meragukan diriku sendiri."

Cedric tersenyum tipis, meskipun ada rasa sakit di balik senyum itu. "Aku hanya melakukan tugasku, Putri. Tugasku adalah melindungimu, seperti aku melindungi kerajaan."

Perjalanan menuju kerajaan memakan waktu beberapa hari. Setiap malam, mereka beristirahat di desa-desa kecil, di mana penduduk memberikan makanan dan tempat bernaung dengan penuh rasa syukur. Para penduduk juga bercerita bahwa setelah lenyapnya Morgath, ladang mereka mulai kembali subur, dan cuaca yang tadinya kelam dan mencekam kini berubah menjadi cerah. Dunia mulai pulih dari kegelapan yang selama ini menghantuinya.

Akhirnya, setelah perjalanan panjang, puncak menara-menara istana Kerajaan Cahaya mulai terlihat di kejauhan. Alena merasakan desiran di dadanya saat melihat bangunan megah yang dikelilingi oleh tembok putih bersih, yang berkilauan diterpa sinar matahari. Ini adalah rumahnya, dan ini adalah tempat di mana "Cahaya Kehidupan" harus kembali.

Ketika mereka mencapai gerbang kerajaan, para penjaga yang berjaga langsung memberi hormat dan membukakan jalan. Mereka berjalan dengan kepala tegak, membawa "Cahaya Kehidupan" dengan penuh kehormatan. Di jalan utama menuju istana, rakyat telah berkumpul di sisi kiri dan kanan, bersorak-sorai menyambut pahlawan mereka. Anak-anak melambai-lambaikan bendera kecil, sementara para tetua menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan.

Raja Andros dan Ratu Selene telah menunggu di tangga istana. Wajah mereka dipenuhi kebanggaan dan kebahagiaan saat melihat Alena dan Cedric tiba dengan selamat. "Putriku," Raja Andros berkata dengan suara bergetar, "kau telah membawa harapan kembali ke kerajaan ini."

Alena turun dari kudanya, lalu berjalan ke arah kedua orang tuanya. Ratu Selene memeluknya erat, matanya dipenuhi air mata. "Kami sangat bangga padamu," bisik sang ratu, "kau tidak hanya menyelamatkan kerajaan, tetapi juga dunia."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline