Lihat ke Halaman Asli

Dibbsastra

Penulis

Amarah yang Terpendam

Diperbarui: 31 Agustus 2024   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber Leonardo.ai

Dibbsastra
Amarah yang Terpendam

Tunggu, dengarkan aku sejenak,  
Sebelum amarahku meledak.  
Tak pernah aku dendam, tak pernah,  
Namun kali ini, luka ini terlalu dalam.

Aku terluka, bukan sekali,  
Kamu menggores hati tanpa peduli.  
Sudah cukup, aku tak bisa lagi,  
Biarkan aku marah, biarkan aku pergi.

Aku tak pernah ingin menanam benci,  
Namun kali ini, biarkan aku berjanji,  
Doaku akan menyertai setiap langkahmu,  
Bukan untuk kebaikan, tapi untuk menyulitkanmu.

Bukan dendam yang kuinginkan,  
Hanya keadilan dari rasa yang kau abaikan.  
Jika hidupmu nanti terasa berat,  
Ingatlah, itu doaku yang terkabulkan.

Cilacap, November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline