Lihat ke Halaman Asli

Taman Kota Dapat Menekan Kriminalitas

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jakarta merupakan salah satu kota dengan pertembuhan tercepat dan pendudukan yang terpadat. Jakarta juga merupakan kota dengan angka kriminalitas tertinggi di Indonesia, wajar bila demikian, karena migrasi penduduk di Indonesia semua mengarah ke Jakarta yang membuat pengedalian pertumbuhan penduduk di Jakarta semakin sulit. Kelompok masyarakat dengan kualitas hidup dan kesejahteraan yang rendah mengakibatkan timbulnya motif untuk melakukan tindak kriminalitas demi memenuhi kebutuhan dari individu masing-masing. Sebagai contoh adalah dengan melakukan perampokan, penipuan, atau pemerasan pada kawasan perkotaan. Fenomena ini mengakibatkan angka kriminalitas di perkotaan semakin meningkat khusunya di Jakarta.

Siapa sangka bahwa penataan kota merupakan salah satu yang mempengaruhi angka kriminalitas disebuah kota. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti asal Temple University, Amerika Serikat, mereka menemukan bahwa tanaman-tanaman yang terawat dengan baik dan taman kota dapat menekan tingkat kejahatan.

Pada dasarnya taman kota merupakan fasilitas umum yang memiliki beberapa fungsi diantaranya : sebagai ruang terbuka hijau (RTH), kota-kota besar dengan tingkat kepadatan penduduk dan aktivitas masyarakat yang tinggi ditambah lagi dengan kendaraan bermotor yang memadati setiap jalanan kota menimbulkan polusi udara dari asap kendaraan bermotor yang digunakan masyarakat perkotaan. Ruang terbuka hijau ini dapat menjadi paru-paru kota yang menghasilkan banyak oksigen sehingga dapat dikatakan taman kota menjadi penjaga kualitas lingkungan kota.

Sebagai tempat interaksi sosial masyarakat, dengan adanya taman kota masyarakat disekitar taman tersebut dapat berinteraksi dan tempat berkomunikasi antar individu mulai dari anak-anak yang bermain hingga para lansia. Taman kota juga dapat digunakan sebagai sarana olahraga. Masyarakat sekitar dapat melakukan olahraga ringan seperti jogging, senam atau hanya berjalan-jalan memutari taman tersebut.

Taman kota juga dapat menjadi landmark suatu kota, selain sebagai resapan air taman kota juga dapat menambah nilai estetik dari suatu kota. Penataan taman yang baik akan menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar maupun turis yang sedang berada dalam kota tersebut sehingga taman kota dapat dijadikan sebuah landmark suatu kota.

Peneliti telah melakukan studi bahwa taman kota dapat menekan angka kriminalitas di kota-kota besar. Studi tersebut dilakukan dengan menggunakan citra satelit untuk memantau tingkat vegetasi lingkungan, dari studi ini mereka menemukan bahwa adanya rerumputan, pepohonan dan semak semak belukar ada kaitanya dengan tingkat kriminalitas yang lebih rendah di Philadelphia, khususnya kejahatan seperti perampokan dan serangan.

“Ada prinsip yang berlaku, khususnya pada perencanaan tata kota bahwa jangan sampai ada pepohonan yang sangat rimbun, karena itu bisa meningkatkan kriminalitas. Misalnya menjadi tempat menutupi aktivitas kriminal, ataupun sebagai tempat persembunyian pelaku kejahatan,” kata Jeremy Mennis, salah satu peneliti dari Temple University.

Para peneliti juga menduga bahwa penghijauan yang terawat akan mendorong hadirnya interaksi sosial yang lebih baik dan efek menenangkan yang akhirnya mengurangi dorongan psikologis untuk melakukan tindakan kekerasan.

Sebagai contoh adalah Central Park di Kota New York yang merupakan salah satu taman kota yang dianggap maju dan menjadi lokasi interaksi sosial masyarakat.

Hal ini dapat mendorong para perencana tata kota atau planner untuk mendesain taman-taman kota selain untuk mendukung kelestarian lingkungan, dapat juga untuk mengurangi adanya tindakan kriminal di suatu kota. Taman kota ini diharapkan dapat di aplikasikan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya dengan tingkat jumlah penduduk dan kepadatan penduduk yang tinggi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline