Kegiatan "Nemuin Komunitas" (Netas) yang diinisiasi oleh Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berlanjut. Sebuah acara dialog menteri dengan berbagai komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif.
Netas ketiga akan dilaksanakan di salah satu resto yang ada di Yogyakarta, pada hari Jumat (4/6) malam. Kali ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan berbincang-bincang dengan Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI).
Ketua Umum GenPI Nasional Siti Chotijah menyambut baik ajakan menteri untuk berdiskusi tersebut."GenPI siap berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan seluruh stakeholder parwisata. Untuk membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19." Siti Chotijah menegaskan sedari awal.
"Di situasi normal kita semua butuh berkolaborasi. Pada masa pandemi Covid-19 ini berarti kita harus bisa lebih bekerja sama dengan banyak pihak," Ujar Siti Chotijah dalam rapat daring pengurus Genpinas , Rabu (2/6/2021) siang.
Siti Chotijah mengatakan, bicara Pentahelix, GenPI menjadi salah bagian dari 5 unsur yang dimaksud. Yaitu Komunitas.
"Dengan kita berdiskusi, peran komunitas akan lebih maksimal dalam membantu berbagai program yang dijalankan pemerintah," Ujar wanita yang akrab disapa Mbak Jhe tersebut.
Menurut Jhe, Bahasa yang digunakan oleh komunitas di berbagai kanal media sosial biasanya lebih bisa diterima oleh para audience-nya.
"Di sinilah GenPI bisa berperan serta membantu berbagai program Kemenparekraf. Kita bisa membangun narasi yang kuat mengangkat suatu daya tarik destinasi wisata. Sehingga bisa memengaruhi calon wisatawan tersebut untuk datang," Ujarnya.
Kelebihan GenPI adalah, menurut Jhe, memiliki jaringan yang luas di berbagai daerah. Bisa dimanfaatkan untuk saling promosi wisata prioritas nasional dan wisata masing-masing daerah.
"Kita juga memiliki media genpi.id, blog yang berisikan informasi destinasi, budaya, kuliner, serta berita pariwisata. Belum lagi akun instagram dengan ratusan ribu follower yang bisa memengaruhi calon wisatawan untuk berlibur," Jhe membeberkan.