Teruntuk seseorang disana...
Jarak mungkin menjadi musuh terbesar kita untuk selalu bersama
Seperti enggan melihat kita yang larut dengan asmara yang menggebu
Waktu yang berjalan terasa sangat menyiksa disetiap detik nya
Walau terkadang seperti bom waktu yang tak tentu kapan terpicu
Tak jarang kata kata manja meluncur ditengah gundah
Hanya tuk meredakan rindu yang membuncah
Kita sadar semuanya tidak akan pernah berjalan selamanya
Karena yang kita jalani hanya sebuah fatamorgana
Seperti melangkahkan kaki diatas pasir
Yang setiap jejaknya akan hilang dengan sendirinya
Inikah sifat manusiawi yang lazim dimakkumi?? Mendua!!
Realistis tetapi bukan optimis
Yang tak bisa dimengerti secara logis
Semua seolah berjalan dengan dinamis
Sehingga pertahanan diripun menjadi terkikis
Aku bukan dia atau mereka
Yang hanya bisa berkoar seolah tanpa cela
Menutup sebelah mata tanpa melihat fakta
Menertawakan wajahnya sendiri didepan kaca
Semua harus diakhiri walau hati terasa nyeri
Kenikmatan surga duniawi pasti akan pergi
Tetapi lebih pasti nanti yang hakiki
Ketika kita kembali ke jalan yang diridhoi Illahi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H