Lihat ke Halaman Asli

Dede Diaz Abdurahman

Travel Blogger

Pusi | Mendua

Diperbarui: 12 Mei 2019   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Teruntuk seseorang disana...
Jarak mungkin menjadi musuh terbesar kita untuk selalu bersama
Seperti enggan melihat kita yang larut dengan asmara yang menggebu


Waktu yang berjalan terasa sangat menyiksa disetiap detik nya
Walau terkadang seperti bom waktu yang tak tentu kapan terpicu
Tak jarang kata kata manja meluncur ditengah gundah
Hanya tuk meredakan rindu yang membuncah

Kita sadar semuanya tidak akan pernah berjalan selamanya
Karena yang kita jalani hanya sebuah fatamorgana
Seperti  melangkahkan kaki diatas pasir
Yang setiap jejaknya akan hilang dengan sendirinya
Inikah sifat manusiawi yang lazim dimakkumi?? Mendua!!

Realistis tetapi bukan optimis
Yang tak bisa dimengerti secara logis
Semua seolah berjalan dengan dinamis
Sehingga pertahanan diripun menjadi terkikis

Aku bukan dia atau mereka
Yang hanya bisa berkoar seolah tanpa cela
Menutup sebelah mata tanpa melihat fakta
Menertawakan wajahnya sendiri didepan kaca

Semua harus diakhiri walau hati terasa nyeri
Kenikmatan surga duniawi pasti akan pergi
Tetapi lebih pasti nanti yang hakiki
Ketika kita kembali ke jalan yang diridhoi Illahi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline