Lihat ke Halaman Asli

Dede Diaz Abdurahman

Travel Blogger

Jangan Resign Ini berat, Kamu Gak Akan Kuat, Biar Aku Saja!

Diperbarui: 3 April 2018   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


Dengar  kata PMS (Pre Menstruasi Syndrome) buat kaum cewek udah pasti pada  faham apa yang dimaksud. Tapi klo ada cowok yang ngerti juga soal PMS,  berarti itu cowoknya sangat feminim hehehe gak deh. Meminjam istilah PMS  dan disini saya memplesetkan nya menjadi PRS yaitu Pre Resign Syndrome.

www.shutterstock.com

Dan  seperti PMS, Pre Resign Syndrome (PRS) juga cukup mengganggu didalam  keseharian. Betapa tidak, sebelum pengunduran diri diajukan mau gak mau  kita dituntut untuk tetap masuk kerja dengan keadaan mental kita yang  sedang drop, karena mungkin belum mendapat kepastian akan pekerjaan yang baru.

www.mydrlynx.info


Galau,  bingung, stress, bahkan minder yang dirasakan oleh orang yang akan  keluar dari tempat kerjanya itu menjadi sebuah kompilasi (kaya lagu aja hehehe) dan kalau moment nya kurang tepat bisa bisa kena semprot sama  yang bersangkutan. Disinilah empati terhadap orang yang akan resign sangat dibutuhkan, bukan berarti orang yang mau resign itu lemah  atau cengeng. Tetapi setidaknya bisa membuat moril seseorang tetap pada tracknya merupakan salah satu ibadah atau kebaikan.

vulcanpost.com


Dan  masalah yang terbesar sebenarnya bukan disaat akan mengundurkan diri  dari pekerjaan, tetapi setelah keluar kerja apa yang mau dikerjakan??. Itu lah salah satu masalah klasik apabila kita memutuskan resign  dari tempat kerja kita tanpa ada perhitungan terlebih dahulu. Bisa jadi  awal masalahnya ketika kita memutuskan sesuatu hal disaat kita sedang  emosi. Atau tergiur dengan ajakan teman yang keluar kerja dan membuat  usaha, yang belum tentu cocok kalau kita ikut membuat usaha tersebut.

www.businessnewsdaily.com


Soo.. benar apa pepatah, jangan membuat keputusan ketika marah dan jangan membuat janji ketika gembira.  Disaat kita sedang emosi/marah otak kita seperti tertutupi oleh semua  amarah sehingga berbicara pun asal keluar tanpa memikirkan efek  kedepannya. Begitupun ketika sedang diatas atau sedang senang jangan lah  membuat janji, karena hampir dipastikan kita akan lupa tentang janji  itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline