Judul diatas mungkin untuk saat saat ini pasti pada hafal sebagai plesetan dari kutipan di film Dilan 1990. Tapi jujur penulis disini sedikit menggunakan jargon diatas karena merasa miris dengan kondisi moral para pejabat ditanah air saat ini. Mereka mengingkari sumpah jabatan yang mereka ambil ketika dilantik menjadi pejabat negara.
Awal tahun 2018 masyarakat Indonesia dikejutkan dengan penangkapan beberapa pejabat di berbagai daerah. Bupati Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan Abdul Latif, diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi pembangunan RSUD Damanhuri pada tanggal 4 Januari 2018.
Selang beberapa pekan tepatnya 23 Januari 2018 giliran Bupati Kebumen M Yahya Fuad yang tertangkap dalam kasus gratifikasi pengadaan barang dan jasa di Kebumen. Bupati Halmahera Timur Rudi Erawan pada tanggal 31 Januari 2018 ditangkap dengan dugaan suap pada proyek Kementrian PU dan Perumahan rakyat.
2 Februari 2018 giliran Gubernur Jambi Zumi Zola yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terkait pengesahan APBD Provinsi Jambi. Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada tanggal 4 Februari 2018 dengan dugaan suap perizinan dan penempatan jabatan di pemkab Jombang.
Dan Marianus Sae Bupati Ngada NTT ini pada tanggal 11 Februari 2018 harus meringkuk di jeruji besi dikarenakan terciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK dugaan mendapat fee dari berbagai proyek proyek di kabupatem Ngada NTT.
Dan Marianus Sae Bupati Ngada NTT ini pada tanggal 11 Februari 2018 harus meringkuk di jeruji besi dikarenakan terciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK dugaan mendapat fee dari berbagai proyek proyek di kabupatem Ngada NTT.
Bupati Subang Imas Aryumningsih yang baru menggantikan Ojang Suhandi Bupati Subang sebelumnya yang terjerat kasus korupsi pada tahun 2016, pada tanggal 13 Februari 2018 kemarin ditangkap oleh KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) dalam kasus izin pemanfaatan lahan. Imas menjadi Bupati Subang ke 3 yang terjerat kasus korupsi setelah Eep Hidayat dan Ojang Suhandi.
Begitu parah kah kondisi mental para pejabat di Indonesia? Sehingga mereka berbondong bondong memperkaya diri sendiri, keluarga atau bahkan kroni kroni nya tanpa melihat mana yang baik dan mana yang salah?!
Dan bila kita kembali mengingat ciri ciri pemimpin yang ada dalam diri Nabi Muhammad S.A.W yang harusnya bisa diambil sebagai pedoman dan teladan bagi kita yaitu :
1. Siddiq (Benar)
2. Tabligh (Menyampaikan)