Lihat ke Halaman Asli

Diaz Abraham

TERVERIFIKASI

Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Saatnya VAR Disuntik Mati

Diperbarui: 4 Oktober 2023   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.football.london

Langit cerah menaungi Stadion White Hart Line, London. Pemilik stadion megah ini akan menjamu Liverpool dalam pekan ke 7 Premier League. Semua tampak sama layaknya pertandingan Liga Inggris lainnya.

Stadion berkapasitas 62 ribu penonton ini terisi penuh. Pada musim ini suporter tuan rumah tengah bergairah melihat perjalanan timnya yang menunjukkan kemajuan, apalagi lawannya adalah Liverpool, tim yang pernah mengalahkan mereka di partai puncak Liga Champions.

Gemuruh penonton terdengar saat kedua kesebelasan memasuki lapangan. Tak ada yang aneh dalam pertandingan ini. Namun cerita sebenarnya mulai tercipta saat wasit meniupkan peluitnya, bukan karena hasil akhir 2-1 untuk kemenangan tuan rumah, tapi kekeliruan VAR jadi penyebabnya.

Insiden ini terjadi menit ke 34 setelah Luis Diaz dianggap terperangkap offside oleh hakim garis. Teknologi VAR yang salah satu tugasnya mengecek gol dan offside, mengamini keputusan hakim garis.

Namun dalam tayangan ulang terlihat Diaz masih berada di depan tiga bek Spurs. Naasnya penggunaan VAR pada laga ini tak dibarengi pengukuran dengan garis imajiner untuk melihat posisi pemain.

Nestapa belum usai buat The Reds, dua menit selepas insiden ini mereka harus kemasukan bola lewat sontekan Son Heung-Min. Usai laga, Jurgen Klopp menanggapi insiden ini sebagai sebuah kekeliruan.

"Bola di antara kaki Mo (Salah), mereka (wasit) menggambar garis dengan keliru dan tidak memutuskan dengan tepat pada momen Mo melepaskan umpan. Saya sangat yakin tidak ada ofisial yang membuat kesalahan dengan tujuan, tetapi blunder itu tetap terjadi," ujar Klopp kepada Sky Sports.

"Kami mencetak gol yang fantastis. Apakah itu dapat mengubah jalannya laga? Saya tidak tahu. Namun, kemungkinan itu ada karena gol selalu membantu tim," ungkap Klopp.

Ucapan keras tersebut memang beralasan sebab satu gol sangat berarti dalam menentukan jalannya sebuah laga. Badan perwasitan di Inggris, PGMOL telah mengkonfirmasi kekeliruan mereka, tapi ucapan saja tak cukup menentukan kemenangan dalam pertandingan.

Sejak dulu sepak bola tak pernah menjadi olahraga yang semurni-murninya adil. Nyatanya seorang pengadil di lapangan mengandalkan subjektivitasnya dalam melihat sebuah peristiwa sebelum mengambil keputusan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline