Lihat ke Halaman Asli

Diaz Abraham

TERVERIFIKASI

Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Angka-angka Mantra Sepak Bola?

Diperbarui: 14 Agustus 2023   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi big data. (Getty Images via bbc.com)

Suara komentator terdengar saat pertandingan. Tak hanya memandu jalannya pertandingan, mereka sering melontarkan mantra berupa angka milik sebuah tim maupun personal seorang pemain.

Sialnya suara keras para komentator kerap dipicu dari latar belakang sejarah. Mereka yang lahir dari rahim sebuah tim dan jadi legenda terlihat tak objektif dalam menarasikan big data. Kini mereka menjelma sebagai komentator pedas kepada pemain rival.

Materialitas dalam sepak bola begitu kentara sekarang. Layaknya seorang dukun sakti, mantra dijadikan perlambang kekuatan magis yang terkandung.

Setelah fakta ini terbuka, mereka dengan cepat mengkritik performa tim atau seorang pemain. Jika terlihat terdapat satu penurunan atau bahkan yang dilihatnya hanya pada aspek kekurangannya, kata-kata diskriminatif kerap terlontar.

Manusia memang tak lepas dari sisi materialiastiknya yang begitu kental. Dalam beberapa literatur disebut kalau ketakutan manusia berasal dari sesuatu yang mereka tak bisa rasakan maupun lihat, seperti saat kita berada di pekatnya kegelapan.

Angka dan big data sampai era modern ini merupakan sesuatu yang pasti dan materialistik, sebuah penjabaran yang memiliki jawaban jelas dan tak terbantahkan. Semisal satu tambah satu sama dengan dua, jelas. Namun apakah sepak bola dengan pertandingannya adalah sebuah objek yang memiliki jawaban pasti?

Pembuka artikel ini terlihat tradisionalis, padahal tidak. Tulisan ini dibuat untuk meluruskan banyak hal, tentang mantra sesungguhnya dari sebuah fenomena sosiologis bernama sepak bola yang tak akan habis untuk dikaji dari berbagai perspektif dan kini terasa asing.

Sepak bola adalah industri yang mulai diminati oleh para saudagar, mereka tak ragu menggelontorkan uang untuk membeli kejayaan dalam olahrga ini. Sebagai sebuah industri, roda ekonomi sepak bola utamanya Eropa terus meningkat.

Hadiah besar kala tim menjuarai Liga Champions, hak siar, hingga keberadaan tim di pentas teratas kompetisi domestik selalu dijadikan jalan mengeruk untung. Setelah supremasi ini didapat, ketertarikan penggemar jadi meningkat dan menambah jalur pendanaan lainnya.

www.oldhamathletic.co.uk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline