Lihat ke Halaman Asli

Diaz Abraham

TERVERIFIKASI

Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

"Semar Mendem" yang Tidak Kenal Zaman

Diperbarui: 7 April 2017   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dengan langkah tegap berjalan

Seorang pria gendut ubanan

Kau menyusuri lorong pasar

Dikawal ratusan kamera para wartawan

Untuk bahan obrolan buat isi koran

Gemetar para pedagang

Waktu melihat Semar datang

Mengoreksi harga makanan

Begitulah nukilan lagu berjudul Semar Mendem karya Iwan Fals. Lagu ini merupakan satu diantara sederet karya Om Iwan yang tidak laku dijual kepada label rekaman dan akhirnya tak beredar di pasaran.

Iwan Fals merupakan lambang perlawanan masyarakat kelas bawah untuk menghukum penguasa Orde Baru lewat jalur musik. Lewat karyanya, bapak tiga anak ini tidak asing dengan dinginnya jeruji besi dan tak jarang konsernya harus dibatalkan di beberapa daerah akibat tidak direstui oleh semar.

Lagu semar di rekam ketika pria asal hdjdjd ini bergabung dalam grup bernama "Amburadul". Lagu Semar Mendem ini lahir tahun 1978 dan sangat jelas dibuat untuk menyindir penguasa saat itu yakni Soeharto.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline