Lihat ke Halaman Asli

dias.fauziana

Mahasiswa IAIN Ponorogo

Kesulitan Belajar dalam Perspektif Psikologi Pendidikan

Diperbarui: 26 Februari 2024   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesulitan belajar adalah keadaan yang dialami peserta didik yang menyebabkan timbulnya hambatan dalam menerima pelajaran, baik faktor fisik maupun psikis. Siswa yang mengalami kesulitan belajar karena psikologis biasanya akan susah untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, menalar, atau menghitung.

Dalam dunia pendidikan ada 4 gangguan/kesulitan belajar yang umum dialami oleh siswa, yaitu:

  • Learning Difabilities, yaitu gangguan pada saraf pusat yang mengakibatkan kegagalan aktivitas belajar siswa, seperti gangguan pendengaran, berbicara, menulis, berhitung, gangguan emosi, penglihatan, dll.
  • Underarchiever, yaitu siswa yang memiliki kemampuan intelegensi yang tinggi akan tetapi hasil belajarnya rendah. Biasanya hal ini terjadi karena siswa tidak mampu mengoptimalkan potensi yang ia miliki dengan baik.
  • Slow Learner, yaitu siswa yang mengalami keterlambatan belajar yang disebabkan oleh rendahnya kemmapuan kognitif siswa tersebut. Siswa dengan kesulitan belajar ini terkadang luput dari perhatian guru, karena secara fisik dan interaksi sosial ia tidak ada perbedaan dengan anak lainnya.
  • Hyperactive, yaitu gejala yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kerusakan otak, gangguan emosional, gangguan pendengaran, atau retardasi mental. Anak hyperactive biasanya sulit mengontrol perilaku, gerak dan tingkahnya tidak terarah dan tidak dapat duduk dengan tenang.

Ada banyak faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar. Secara umum terbagi menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

  • Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa tersebut. Faktor internal terbagi menjadi dua, yaitu faktor jasmai dan psikologi. 

1. Faktor jasmani, seperti gangguan penglihatan, gangguan fisik, kesehatan syaraf, dan gangguan mental. Selain itu, faktor genetik/keturunan juga dapat memengaruhi intelegensi peserta didik. 

2. Faktor psikologi, seperti kecerdasan, minat, bakat, motivasi, dan konsep diri.

Faktor jasmani dapat diamati oleh guru secara langsung, sedangkan faktor psikologi dapat diketahui dengan pengamatan dan observasi terhadap literatur yang ada.

  • Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari dari luar diri siswa, seperti sarana prasarana dan lingkungan.

1. Sarana prasarana

Untuk dapat belajar dengan baik, siswa juga membutuhkan sara prasarana yang layak. Apabila kendalanya berasal dari sini, maka yang dapat dilakukan orang tua dan guru adalah menyukupi dan memperbaiki sarana dan prasarana belajar siswa.

2. Lingkungan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline