Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Pasir-pasir di Senja Pantai Kuta

Diperbarui: 22 Juni 2024   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Kuta

"Kita bentangkan sunyi seperti diam pasir-pasir pantai," katamu

Pasir-pasir yang diam
Saling membisik hanya ketika ombak menerpa

Menepikan diri ketika langkah-langkah menyeruak
Dibiarkannya ombak memulihkan luka

Tidak ada banyak waktu untuk berbisik, memang
Atau bahkan tidak ada

Lalu hanya sunyi sepenuh ruang
Seru angin pun terasa terlalu kencang

"Untuk apa membentangkan sunyi?" tanyaku

Seperti tapak kaki meninggalkan luka di pasir pantai
Memang hanya ombak yang memulihkan

Telah lama ku sukai sunyi yang dibawa ombak
Sunyi yang tetap saja sepi bahkan setelah dihempaskan
Lalu bergulung sepi dibawa lagi
Dihempaskan kemudian
Tetap saja hanya sunyi meraja

Sunyi tidak perlu dibentangkan
Karena sudah lebih dulu ia luas membentang

| Kuta | 19 Juni 2024 | 18.01 |




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline