Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Pada Bulan Hujan

Diperbarui: 16 Desember 2022   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang

Aku menyebutnya sebagai Bulan Hujan

Ketika air mengaliri lekukan-lekukan lembah
Kabut tebal menyelimuti punggung bukit
Dan burung-burung kecil bertahan di malam yang lebih dingin

Bulan yang lebih lembab
Saat pohon-pohon melebatkan daun
Saat akar-akar memanjangkan sulur

Di tengah Bulan Hujan
Dari banyak hujan yang berlalu
Ada bagian waktu yang kembali

Merupa lembah yang kembali basah
Dan pohon-pohon meninggi

Seperti bukit yang berkabut
Peristiwa-peristiwa kembali memisteri

Berkelebat cepat membawa bayangan
Datang sekilas menjejak kehilangan

Sekali waktu suara lonceng begitu dekat
Lalu aroma dupa menyelinap di antara gerai

Pada akhir Bulan Hujan
Lampu-lampu berkilau lebih benderang
Dan asap meninggi dari dapur bertungku kayu

Mungkin kamu memeluk kaki mendengar cerita
Tentang pelukan hangat di bawah bintang
Tentang cerita sebelum tidur
Juga tentang langkah kaki di batuan karst

Di rumah berdinding bukit
Dan beratap langit
Pendar purnama pasti memantulkan muram matamu

| Posong | 15 Desember 2022 | 19.23 |




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline