Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Bilakah Natal Masih Tinggal

Diperbarui: 1 Januari 2022   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri

Aku seakan mendengar gelakmu
Saat perjalanan ke selatan sedang ditempuh

Melewati pohon-pohon jati yang bertunas
Mendekati rumput-rumput yang rakus menyesap hujan

Menyimpan bulir air dengan sia-sia dan hanya akan segera berlalu
Diserap tanah
Pun diuapkan ke dinding-dinding langit

Apakah kamu sedang di selatan?

Di tempat ombak terdengar dari bilik-bilik beranyam bambu
Dan kehangatan berserak begitu saja di balai bertikar pandan

"Ombak sedang tinggi," katamu waktu itu
Di dekat balai bertikar pandan, sepertinya sudah lama

Ketika Natal mengetuk pintu-pintu yang dikeringkan oleh asap-asap kayu bakar dari tungku tanah liat

Saat seekor laba-laba menganyam kesendirian di sudut waktu
Menanti keberuntungan menghampiri malam, bila senja terlanjur dilampaui

Cangkir-cangkir berhias bunga kecil berwarna merah telah dituangi air panas
Daun-daun teh kering dan gula batu berebut tempat

"Kamu merupa ombak yang menari sepanjang waktu, dan meninggalkan senyap di tepian-tepian tebing," kataku tentang laut yang memantulkan warna perak saat purnama melintas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline