Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi: Pada Musim Berikutnya

Diperbarui: 20 Juni 2021   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Hujan semalam menggugurjatuhkan sekelopak tabebuya
Terhampar di pembatas jalan

Roda angkutan berputar cepat
Mendoronggulirkan sekelopak ke sudut pembatas di dekat akar

Sekelopak tabebuya diam di tepi riuh jalan

"Akan semua digugurjatuhkan oleh musim, sebelum keindahan ditumbuhmekarkan kembali. Sekali lagi. Lalu menunggu musim berikutnya," katamu

Bukankah kita juga menunggu musim berikutnya?

Ketika angin selatan berhembus
Matahari menghangatkan pagi dari timur

Dan, sekali lagi, kaki-kaki diayunkan
Di jalan kecil berpaving-blok di sisi sungai berarus pelan

Seperti tabebuya menggugurkan bunga
Kemudian menumbuhkan kembali keindahan

Lalu menunggu musim berikutnya tiba

| Posong | 20 Juni 2021 | 6.06 |




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline