Bila kelahiran Yesus adalah basis awal kitab Perjanjian Baru, maka Natal sungguh diawali dari dan dalam peristiwa politis. Bahkan sejarah diawali dari kegiatan politik dengan penyelenggaraan sensus atau penghitungan jumlah penduduk yang diselenggarakan oleh pemerintahan pada saat itu.
Politis Pemerintahan
Dicatat bahwa Kirenius sedang menjadi wali negeri di wilayah Siria ketika sensus dilaksanakan. Atas perintah Kaisar Agustus. Maria dan Yosep menaiki keledai dari dusun kecil Bethlehem. Dengan perut besar di minggu terakhir menjelang lahiran. Bagaimana perjalanan dan proses kelahiran sudah banyak dicatat literatur. Meski tanggal 25 Desember adalah juga sebuah perdebatan panjang dalam penetapannya dengan banyak argumen atas waktu dan bahkan esensi dari perayaan.
Tetapi salah satu yang tidak didebat para ahli adalah partisipasi Yusup dan Maria sebagai warga negara yang patuh dan berpartisipasi aktif. Secara sadar Yosep dan Maria menempatkan diri dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dalam porsinya sebagai warga negara. Dalam tataran ideal kehidupan bernegara, sumberdaya politis penguasa dicurahkan sebesarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Dan sumberdaya warga negara, pada sisi yang lain, mendukungsukseskan program yang ada.
Dalam tataran ideal kehidupan bernegara, sumberdaya politis penguasa dicurahkan sebesarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Dan sumberdaya warga negara, pada sisi yang lain, mendukungsukseskan program yang ada.
Terkait hal ini kiranya Injil membawa pesan tegas bahwa kemakmuran bersama akan dapat lebih cepat diraih ketika terjadi kolaborasi dalam bentuk partisipasi aktif dan ketulusan dari dan oleh para pihak yang terlibat. Indonesia adalah pelajaran sangat mahal bagaimana perilaku koruptif para pihak yang terkait dan terlibat telah menglemahkan energi kebersamaan untuk lebih cepat mencapai kemakmuran bersama.
Politis Kemanusiawian
Meski oleh kitab-kitab suci dicatat bahwa Yesus adalah nabi dengan kemampuan ilahiah, perdebatan akan kemanusiawian Yesus terus berlanjut. Bahkan hingga saat ini.
Kelak, Yesus adalah salah satu inspirasi besar kemanusiaan. Bagaimana Ia mendobrak nilai-nilai kemapanan penguasa lokal. Lebih jauh, Yesus kelak menjadi inspirasi dari ketidakmelekatan dan ketidakterikatan pada hal-hal material yang normalnya menjadi tujuan ekonomis sebagai motif. Seberapa ketidakterikatan Yesus digambarkan sebagai "tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala, ketika serigala memiliki liang dan burung memiliki sarang".
Yesus dicatat menjalani hidup tidak menikah. Dan sepanjang yang dicatat Ia hanya melakukan pengajaran nilai-nilai luhur kemanusiawian dimana kemudian banyak mujizat menyertai. Merubah air menjadi anggur, menghidupkan orang mati, mentahirkan orang sakit kusta, menyembuhkan orang lumpuh, mencelikkan mata orang buta, melipatgandakan makanan. Dan tentu mujizat kebangkitan dari kematian pada hari ketiga. Yesus tidak dicatat sebagai pemimpin politik sebuah negara dengan memegang tampuk kekuasaan. Yesus menjalani hidup sederhana bersama orang-tuanya dimana Yosep berprofesi sebagai tukang kayu dan Maria sebagai seorang ibu rumah tangga. Mujizat kemudian yang terjadi adalah Gereja yang didirikanNya berkembang hebat hingga saat ini disamping tekanan yang terjadi di banyak tempat.
Politis Relasi Humanisme