Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Sekantong Doa dan Sekantong Rindu

Diperbarui: 27 Juni 2020   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ekho Budiyanto

Nduk, hari ini hari ketujuh
Semenjak kita antarkan ibumu ke sarean

Tertidur di pangkuanNya
Terlelap di tanganNya

Kita di sini, di sisinya
Bertanya kabarnya pada hari ketujuh
Sudah kubawa tadi sekantong doa dan sekantong rindu

Dari mana kita akan mulai bertanya kabar tentang ibumu?

Atau nanti kita tanam saja sepohon kamboja?

Supaya bunga-bunganya jatuh di halaman rumah ibumu
Dan semerbak harum bunga kamboja akan menjadi satu dengan untaian doa kita
Menyapa ke alam doa

Sekali waktu, kita doakan dari serambi masjid tempat dulu kita pergi tarawih bertiga

Pada waktu lain, kita doakan dari ruang dapur
Tempat ibumu banyak mendaraskan cinta tanpa kata-kata

Sambil mengupas bawang merah
Sambil mengiris cabe keriting
Sambil memasak nasi
Sambil menambah garam ke wajan masakan

Atau dari ruang tamu
Dari pintunya ibumu sering melihat ke halaman
menunggumu pulang sekolah dengan khawatir

Atau juga kita doakan dari pasar
Tempat ibumu berbelanja sayuran
Dan mengisi benaknya dengan wajah kita ketika memilih sayuran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline