Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Bukan Puisi

Diperbarui: 29 April 2020   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Apalah yang kutahu akan diksi
Seperti tidak pun tentang metafora
Tidak juga tentang kata-kata bermakna ganda
Merupa kepak sayap kunang-kunang di malam hari

Ini -toh- hanya catatan

Yang melayang seperti daun-daun tertiup angin
Perjalanan yang tidak kunjung sampai di selatan

Perjalanan meniti punggung-punggung bukit
Perjalanan searah aliran sungai
Dan langkah-langkah melipir seperti hembusan angin di antara pohon jati

Lihatlah, tidak diperlukan kata-kata sulit
Tanpa tuan pun puan
Tak dibutuhkan kerut di kening
Dan pincing di mata

Meski serupa serakan remah
Atau reruntuhan tanpa masa lalu
Catatan tetap boleh ditinggalkan
Seiring lalu dan laju langkah-langkah di pematang

Tidak perlu meminjam kepada Rendra
Tidak perlu berhutang kepada Chairil
Tidak perlu juga meminta kepada Sapardi
Terlalu banyak mereka sudah memberi

Telah kupungut di jalanku sendiri
Jalan berpagar syukur dan khawatir
Ditumbuhi harap dan kecewa
Diteduhi tunas-tunas damba dan guguran asa sepanjang musim yang terus berganti

Jalan sunyi, di mana langkah hanya berpapasan dengan angin, malam dan sengau burung hantu di sisi jauh

Bila siang, ada peneduh bertiang bambu di sisi jalan
Yang akan segera melapuk dimakan bubuk begitu bulan berganti

| Kalasan | 28 April 2020 | 19.00 |




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline