Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Pada Minggu Keempat

Diperbarui: 25 November 2019   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Ah, tempatku sudah siang tadi diguyur hujan," katamu, saat kukabarkan aku melihat hujan sore ini

Hujan yang melewati tajuk-tajuk pohon dan datang dari ketinggian. Entah dari mana

Kamu merupa hujan yang datang dari ketinggian, meluncur turun melewati awan-awan gelap, lalu membersihkan daun-daun
Sebuah hal yang  tidak sia-sia, bahkan ketika perjalanan baru dimulai

Mencerahkan langit, membersihkan daun-daun lalu menjatuhkan diri ke tanah permukaan
Menggenang, lalu bersembunyi menggembursuburkan tanah

Menumbuhkan tunas-tunas jagung
Memanjangkan akar-akar kedelai

Kemana daun-daun jati kering pergi?
Menyatu dengan tanah-tanah basah
Menyuap akar-akar untuk menggemukkan dahan

Aku tahu sekarang, mengapa Natal selalu hadir di tepi hujan saat langit menjadi gelap: supaya cahaya lilin memendar ke setiap sudut ruang-ruang sempit

"Minggu keempat aku ke selatan," lanjutmu sambil melihat ke langit

Aku sering menjumpaimu di selatan
Memakai baju berwarna biru lembut, yang lengannya digulung ke bawah siku

"Hujan akan menyembunyikan jalan ke rumahku pada minggu keempat," gelakmu dengan lekuk rahang yang terlihat indah

Jalan ke selatan memang tidak akan terlihat pada minggu keempat, karena hanya jalan ke utara yang akan kujumpai
Pulang ke rumah berhalaman rumput, dengan teras yang tinggi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline