Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Kubawa Dirimu Berlalu

Diperbarui: 3 September 2019   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Seekor kelelawar melintas, melayang ringan dan cepat, di dekat serangga yang menderik di pohon mangga

Dan daun-daun bergoyang mengibaskan debu-debu kemarau

Kau kah itu, angin selatan?

Datang untuk membelai daun-daun mangga dan membuatnya tersipu di sisi malam

Kamu juga menghampiriku, dalam keriuhan malam yang senyap, sedikit membelai lalu meliuk pergi

Sampai kapan engkau akan menggodaku?

Sebelum lalu pergi begitu saja dan hanya menyerta yang kau bawa, meninggalkan sisanya

Di sisi malam, aku bersandar sambil mendugamu akan datang lagi
Berjingkat dengan kaki jenjangmu, melintasi jajaran pohon-pohon jati yang memeluk kemarau
Atau, kamu akan datang lagi besok, merupa pekat kopi di sisi jauh hari saat langit memerah saga

"Aku akan ke barat," begitu katamu kemarin, saat aku menunggumu di ruang berpintu kaca sambil bersusah menyusunrapikan kalimat-kalimat yang berdesakan

"Ya, aku juga akan segera bergegas setelah lampu taman menyala," jawabku seperti pada hari-hari yang telah berlalu. Mengemas rindu dan memasukkan ke dalam tas berwarna coklat. Menutup rapat dan membawanya berlalu

Lalu menunggumu lagi di malam lain saat purnama lembut menatap pohon-pohon jati di Sendang Sriningsih. Sepertinya itu adalah sebelah barat, arah yang kau janjikan dan tempat yang mungkin kita dapat bertemu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline