Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Kopi di Bibir Cangkir

Diperbarui: 4 Juni 2019   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Kutambahkan gula merah ya, " katamu di penghujung pagi
Saat angin menyusup di antara kaki-kaki meja

Kopi berhamburan di bibir cangkir
Sia-sia berpegangan pada dinding-dinding licin

"Ya," jawabku pendek dalam anggukan yang tidak akan pernah terlihatpahami

Semakin banyak serakan kopi di bibir cangkir
Ketika gula merah harus ditambahkan untuk keindahan sesapan-sesapan terakhir

"Kamu tidak bertanya kapan aku pulang?" tanyamu sambil meletakkan sendok di sisi cangkir

Bagiku, kamu tidak pernah pergi

| Banaran | 2 Juni 2019 | 10.00 |




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline