Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Selepas Pukul Duabelas

Diperbarui: 12 Mei 2019   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Masih di barat, kah?" tanyamu selepas dzuhur, saat matahari terasa lebih menyengat

"Tidak. Aku sedang di utara, di ruang dengan cat berwarna biru," jawabku sambil melihat ke luar jendela berkaca sewarna es

Apakah kamu menungguku di barat, di tempat gedung-gedung tinggi menyembunyikan keindahan senja?

Aku tidak yakin dengan pertanyaan itu, pun jawabannya

Mestinya dulu kutanyakan apakah di barat kamu menungguku

Waktu telah jatuh dari ketinggian, menyisakan sebagian kepingan

Bagian yang lebih besar telah terlewati dan menyisakan angka dengan besaran dan letak yang hanya dapat diduga

Detik tetap terus merambat, dan menit mengumpulkan diri menjadi jam, dan hari menunggu setelah angka duabelas terlewati

Setelah jarum melewati angka empat, aku masih menyimpan tanya yang sama: apakah kamu menungguku?

Jawaban atas pertanyaan itu seperti menanti pelangi melintas di bawah langit yang lain: too good to be true

Setelah jarum melewati angka sembilan, aku menyukai pertanyaanmu dan tidak membutuhkan jawaban

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline