Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Di Mana Kau Simpan Hujan?

Diperbarui: 1 Maret 2019   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jendela di Wisma Pojok. Dokpri.

Di mana kau simpan hujan
Yang seharusnya sudah berarak dari langit selatan
Dan mengguyurbasahi rumah berdinding bukit dan beratap langit

Mestinya hujan sudah turun sore kemarin
Saat langit gelap menjadi tempat petir menari berjingkat cepat

"Hujan akan turun deras lusa," katamu kemarin

Aku akan menunggu hujan turun
Dengan senandung dan nyanyian yang tidak pernah sama

Hujan pasti akan merendam halaman berumput hijau dengan bunga-bunga kecil berwarna kuning
Halaman dari rumah dengan jendela dan pintu yang tidak pernah perlu dikunci

Di mana rindu menumpuk menjadi debu di atas almari kayu dan di dalam laci-laci kayu jati

Harapan juga berserak begitu saja di ruang tamu tanpa kursi

Dan pada lentera minyak tanah yang telah lama padam, laba-laba membangun sarang

"Hujan akan mematahkan ranting-ranting kering," lanjutmu sambil menatap awan-awan berwarna kelabu pada siang yang terik

Aku bergegas langkah ke timur lalu ke utara
Setelah kumasukkan tatapanmu ke dalam tas hitam berkantong depan
Juga meninggalkanmu di sisi jalan pada sejurus waktu dan sekilas saat

Aku akan pulang sebelum hujan besar turun lalu mematahkan ranting-ranting pohon

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline