Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Jangan Pernah Lelah Menjalin Silaturahmi

Diperbarui: 29 Juni 2018   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bulan Syawal dalam kalender Hijriah adalah bulan yang luar biasa. Tidak saja bagi umat Muslim, tetapi juga bagi umat lain. Ada dua peristiwa keagamaan dan peristiwa sosial yang terjadi bersamaan. Pertama adalah Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal. Kedua, peristiwa saling mengunjungi sambil menyampaikan maaf untuk semua kesalahan yang terjadi dalam tutur kata, tingkah laku maupun olah pikir.

Mesyukuri Perjumpaan

Tidak ada suasana kebersamaan yang lebih cair daripada perayaan Hari Raya Idul Fitri. Ketika umat Muslim memulai perayaan dengan menggemakan takbir untuk memuji kebesaran Tuhan malam sebelum perayaan, umat lain ikut bergembira. Tidak ada perasaan terganggu atas kumandang gema takbir. Semua ikut bergembira menyambut perayaan. Suara mercon meningkahi alunan gema takbir.

Pada malam itu, sebagian besar keluarga sudah berkumpul. Bagi anggota keluarga yang tinggal dan bekerja di tempat atau kota lain biasanya sudah pulang untuk berkumpul bersama keluarga. Bagi yang belum pulang, tentu sudah merencanakan mengunjungi. Tidak ada yang lebih hebat dari berkumpulnya orang-orang yang saling mengasihi.

Bila ada sementara keluarga yang sedang dalam pergulatan, lebaran adalah kesempatan yang istimewa untuk menyambung kembali tali silaturahmi yang sempat terganggu. Keluarga yang berkumpul adalah sebuah berkah surgawi yang secara nyata dapat dialami. Tidak ada ada yang lebih hebat dari perjalanan pulang. Bunda Theresa dari Kalkuta menawarkan tantangan indah: go home and love your family.

Perjalanan-perjalanan panjang ditempuh dengan perasaaan tidak sabar untuk mengayunkan langkah pertama di pekarangan rumah. Ada yang naik motor sekeluarga. Ada yang berombongan dengan teman-teman seprofesi. Dan bagian lain dapat mengendarai mobil-mobil pribadi. Tidak ada yang lebih ditunggu dari perjalanan pulang oleh para pengembara ke tanah jauh.

Kebahagiaan Anak, Kegembiraan Orangtua

Jauh sebelum generasi milenial menikmati kemewahan karena semua perkembangan teknologi, generasi sebelumnya menikmati hal-hal sederhana dan lebih alamiah. Permainan tradisional yang dimainkan secara bersama. Hampir tidak ada permainan tradisional yang dapat dinikmati bila bermain sendirian. Jauh berbeda dengan generasi milenial yang dapat kesempatan menikmati secara lebih privat. Kelak, kebersamaan melalui hal-hal sederhana dan lebih alamiah ini yang menjadi salah satu pondasi relasi yang lebih komunal.

Tetapi dari semua hal yang bersifat dinamis dan terus berkembang, ada hal yang tetap. Yaitu relasi anak dan orangtua. Permainan dapat lebih berkembang, teknologi dapat lebih progresif. Tetapi anak adalah bagian penting dari kehidupan orangtua. Kehadiaran anak mulai dari tumbuh kembang sampai dewasa pada satu sisi adalah olah laku pendewasaan yang luar biasa bagi orangtuanya.

Pancaran kebahagiaan orangtua yang menjumpai anak-anak adalah bagian dari pengalaman bawah sadar yang mengemuka, meski secara naluriah itu ada dan dimiliki oleh setiap pribadi. Tak heran, semua orangtua selalu gagal menyembunyikan kegembiraan bila dikunjungi anak-anak atau mereka yang lebih muda.

Badan yang terlihat lebih segar, raut muka yang bersinar gembira adalah bagian dari kesukaan yang hadir dan dialami pada hari raya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline