Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Kepemimpinan Indonesia: Siap-Memimpin dan Siap-Dipimpin

Diperbarui: 26 Juli 2016   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyaknya rintangan menuju sasaran, bisa diatasi dengan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk meneruskannya. Sebaliknya, bila kita diberi kesempatan, kita bertanggung-jawab meneruskannya bagi orang lain, sebab tujuan kita sama.

Keengganan Untuk Dipimpin

Demokrasi yang ideal mengamsumsikan semua peserta pesta demokrasi tanpa kecuali berada dalam situasi yang bebas dari tekanan sehingga dapat berfikir dan memutuskan dengan leluasa. Mempertimbangkan dengan baik dan bebas sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggung-jawabkan untuk kebaikan tujuan bersama sebagai bangsa.

Malangnya, peserta pesta demokrasi banyak yang beranggapan bahwa pemilu adalah hanya sarana untuk mendapatkan kemenangan dan kekuasaan yang sah secara legal dan formal. Tujuan ikut pemilu adalah hanya untuk mencapai kemenangan. Untuk mendapat kekuasaan. Segala cara dilakukan dan segala upaya ditempuh. Tujuannya satu dan jelas: kemenangan. Kata politik-pun sudah didefiniskan jauh lebih pragmatis dengan menjadi kuda-troya untuk mencapai tujuan.

Bagi yang cukup berusaha berfikir jernih, komentar dan tanggapan yang bertebaran di media sosial pasti cukup untuk dapat membuat tidak nyaman. Malangnya (lagi), konfrontasi masih juga berlanjut sampai sekarang. Lengkap dengan label dan merek masing-masing kubu. Naga-naganya, konfrontasi opini ini sengaja diperlihara dan dilanjutkan sampai pada pemilu yang akan datang.

Situasi yang semestinya dapat dipakai-manfaatkan untuk membangun kerjasama yang lebih sinergis sengaja diabaikan oleh para pelaku perang opini di media massa.

Saatnya Menjadi Indonesia Kembali

The action of leading a group of people or an organization. The leaders of an organization, country, etc.

Tersebut di atas adalah salah-dua dari makna kepemimpinan bila disinonimkan dengan kata ‘leadership’ dalam Bahasa Inggris. Memimpin dalam Bahasa Inggris adalah peran ‘di depan’. Dan ‘di belakang’ adalah para pengikut dari konsep kepemimpinan itu.

Kepeminpinan yang banyak dipahami dalam konteks dan makna dalam Bahasa Inggris, yang tentu saja dilatar-belakangi oleh bukan budaya Indonesia, telah secara langsung maupun tidak langsung menghilangkan makna kepemimpinan yang secara otentik tumbuh dan berkembang sesuai budaya luhur Indonesia.

Menurut Almarhum Profesor Damardjati Supadjar, demokrasi asli Indonesia adalah yang dilakukan dalam konsep musyawarah untuk mencapai mufakat. Pemimpin yang dipilih-pun kemudian adalah yang disepakati untuk memegang tampuk kepemimpinan. Bukan pemimpin yang dipilih dalam sebuah perlombaan atau kompetisi. Apalagi yang dipilih berdasarkan one-man, one-vote.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline