Selain menulis, saya juga suka bercocok tanam. Khususnya tanaman berdaya guna yang dapat dikonsumsi seperti tanaman dapur, buah, dan sayur.
Sudah berbagai macam tanaman yang tumbuh silih berganti di pekarangan rumah yang tak seberapa luas ini. Mulai dari pisang, pepaya, sawi, bayam. Bahkan, saya juga pernah menumbuhkan kacang hijau dan kacang merah yang merambat kemana - mana , hingga membuat halaman belakang rumah seperti hutan belantara.
Dengan bercocok tanam seperti ini, saya bisa menyalurkan hobi sekaligus mendapatkan produk pertanian segar dari rumah dengan mudah dan murah. Lahan yang sempit dan terbatas bukanlah halangan. Selama ada media tanam, pupuk, cahaya matahari dan sedikit ketekunan, bertani di rumah sendiri sebenarnya bukan hal yang mustahil untuk dilakukan.
Apalagi teknik pertanian modern saat ini tidak hanya mengandalkan tanah dan lahan terbuka saja sebagai media tanam. Contohnya hidroponik, budidaya tanaman dengan media air dan pipa paralon yang akhir - akhir ini membuat saya penasaran untuk mencobanya.
Jika berhasil mencoba, siapa tahu suatu saat nanti saya bisa berbisnis sayur organik dari rumah.
Sayangnya, saya melihat bahwa pertanian selama ini identik dengan pekerjaan orang desa yang tidak bonafide dan kurang menjanjikan. Rasa - rasanya juga jarang sekali mendengar anak muda yang bermimpi jadi petani. Padahal pertanian justru sektor yang sangat potensial untuk digarap.
Laporan Departemen Populasi Divisi Urusan Sosial dan Ekonomi PBB, 21 Juni 2017, menyebutkan bahwa, jumlah penduduk dunia diperkirakan akan meningkat dari tahun ke tahun dan meledak hingga 9.8 milyar pada tahun 2050 (meningkat 22%). Ini artinya, produk pertanian memiliki potensi bisnis yang sangat besar di masa mendatang.
Namun dengan ketidakpastian kondisi pangan di masa depan karena ancaman perubahan iklim, degradasi lahan, alih fungsi lahan hingga hama dan penyakit, maka perlu juga dipikirkan suatu cara agar produksi pertanian dapat memenuhi kebutuhan pangan dunia di masa depan.
Di era revolusi industri 4.0 ini, teknologi dan inovasi menawarkan konsep yang siap mengantarkan pertanian ke dalam wujud yang lebih modern serta mampu mengatasi berbagai kendala yang biasa dihadapi dalam sistem pertanian tradisional.
Beberapa negara sudah menerapkannya, seperti Jepang, Belanda dan Amerika. Hasilnya, konsep pertanian modern mampu membuat sistem pertanian berjalan lebih efektif, produktif, efisien serta bisa dilakukan dimana saja.